Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KAI Tambah 8 Trainset KRL Impor China, Kemenhub Angkat Bicara

Kemenhub buka suara terkait keputusan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter untuk menambah impor KRL sebanyak 8 trainset dari China.
Rangkaian kereta rel listrik atau KAI Commuter melintas di Jakarta, Senin (18/9/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Rangkaian kereta rel listrik atau KAI Commuter melintas di Jakarta, Senin (18/9/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara terkait keputusan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter untuk menambah impor KRL sebanyak 8 rangkaian kereta (trainset) dari China.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, menjelaskan pihaknya tidak mempersoalkan rencana penambahan impor KRL. Dia menuturkan, langkah tersebut dilakukan oleh KAI Commuter karena adanya perubahan kesepakatan jumlah trainset yang akan diretrofit oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka.

"Enggak masalah (penambahan impor KRL), kita yang penting masyarakatnya terlayani dan semua kereta yang masuk ke Indonesia sudah teruji dan tersertifikasi," jelas Risal di Jakarta pada Minggu (21/7/2024).

Meski demikian, dia mengingatkan agar kereta-kereta tersebut nantinya memenuhi standar keselamatan dan keamanan saat beroperasi ke Indonesia. Selain itu, trainset tersebut juga harus mendapat sertifikasi kelaikan operasi.

Risal menambahkan, Kemenhub juga telah memberikan arahan khusus kepada KAI Commuter terkait peremajaan armada ini. Kemenhub telah meminta agar pelayanan KRL Jabodetabek kepada masyarakat dapat dijaga dengan maksimal meski ada perubahan rencana terkait peremajaan armada operasional.

"Kami memberi arahannya ke KCI, bagaimana mereka bisa memenuhi kebutuhan kereta api untuk  melayani masyarakat Jabodetabek. Pada saat ternyata ada keterbatasan, mereka sudah berupaya untuk mengadakan yang terbaru dari pihak lain," kata Risal.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Didiek Hartantyo menjelaskan, penambahan impor rangkaian kereta dilakukan seiring dengan adanya perubahan rencana retrofit atau peremajaan trainset oleh PT Inka. 

Didiek menuturkan, saat ini Inka baru melakukan retrofit pada 2 rangkaian dari perjanjian awal sebanyak 19 trainset. 

"Pada 2025 juga akan masuk 3 kereta impor dan plus kereta dari retrofit. Kemudian, ada penambahan kereta baru 8 trainset yang menggantikan retrofit yang kemarin tidak dalam perhitungan dari 19 jumlahnya menjadi 2 [trainset]," kata Didiek.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper