Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns menyatakan pihaknya ingin memperkuat kontribusi dan investasi dalam berbagai sektor pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) .
Grijns menyoroti salah satu kerja sama yang telah terjalin adalah dalam aspek pengembangan sistem pengelolaan air di IKN.
“Untuk itu, Belanda memberi bantuan keuangan melalui Bank Pembangunan Asia [ADB] untuk manajemen air, khususnya dalam aspek solusi berorientasi alam dan pembangunan sistem air berkelanjutan,” ucap Dubes Belanda dilansir dari Antara, Jumat (19/7/2024).
Selain itu, dia menyebut sejumlah universitas Belanda telah menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama sektor penelitian dan pendidikan dengan Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN), khususnya dalam pembangunan berkelanjutan dan manajemen ekologi di IKN.
Grijns juga menyoroti pengembangan sistem agrikultur di Nusantara memberi peluang investasi kepada para pemodal Belanda. Menurutnya, bantuan dalam sektor tersebut penting untuk memastikan warga IKN nantinya bisa menikmati makanan segar yang diproduksi dari sumber setempat.
Sementara itu, Dubes Belanda menyatakan bahwa membangun kota baru adalah kebijakan yang kerap ditempuh pemerintah sejumlah negara yang berusaha menangani masalah kepadatan penduduk, seperti yang terjadi di Indonesia.
Dia memahami pengembangan IKN juga merupakan upaya pemerintah Indonesia memastikan meratanya pembangunan dengan menggeser pusat pembangunan ekonomi ke titik tengah negara.
Grijns menyebut bahwa pembangunan IKN merupakan hal yang menarik bagi dirinya secara pribadi. Ia juga mengaku tidak sabar mengunjungi IKN dan melihat perkembangan pembangunan yang masih berlangsung.
Meski demikian, Dubes mengingatkan bahwa mengembangkan kota baru perlu waktu yang panjang dan harus dilakukan secara konstan – lebih dari sekadar membangun infrastruktur dan fasilitas umum – supaya kota tersebut nyaman ditinggali warganya.
“IKN perlu waktu untuk tumbuh menjadi kota mandiri yang ajek (stabil), dan menurut saya hal terpenting yang dibutuhkan oleh IKN adalah waktu (berkembang) yang lebih panjang,” kata Grijns.