Bisnis.com, JAKARTA -- Kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan melantik Thomas Djiwandono sebagai wakil menteri keuangan membuat ekonom semakin melihat Presiden terpilih Prabowo Subianto memiliki trust issue atau masalah kepercayaan di luar orang-orang terdekatnya.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyampaikan pengangkatan keponakan Prabowo atau kerabat dekat sekaligus bendahara umum Gerindra sebagai wamenkeu akan menimbulkan sentimen negatif bagi perekonomian.
"Ini seolah kolusi yang dinormalisasi persis Orba. Padahal kebijakan fiskal memainkan peran sentral," tuturnya kepada Bisnis, Kamis (18/7/2024).
Bhima berpandangan kurang wajar apabila tim transisi pemerintahan Prabowo-Gibran sampai harus menjadi wamenkeu di era pemerintahan Jokowi, bahkan di masa menjelang pergantian kepemimpinan Oktober 2024.
Idealnya, Tim transisi Prabowo-Gibran mempersiapkan sosok teknokrat untuk mengisi pos di Kementerian Keuangan, baik menteri maupjn wakilnya, yang memahami fiskal dan tantangan perekonomian.
"Ini juga terindikasi semacam trust issue dari sisi Prabowo karena tekanan APBN ke depan mungkin lebih berat sementara program prioritas Prabowo seperti makan siang gratis dan food estate harus diamankan pendanaannya," lanjut Bhima.
Lebih jauh lagi terhadap ekonomi, isu seputar pemerintahan baru belakangan ini, kerap membuat goyah investor dan pasar, yang pada akhirnha menekan nilai rupiah.
Sebut saja isu penghapusan defisit 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) maupun rencana peningkatan rasio utang pemerintah ke angka 50%.
Baca Juga : Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono Dilantik jadi Wamenkeu Hari Ini (18/7), Kemenkeu Buka Suara |
---|
Menurut Bhima, kondisi perombakan jajaran wamen ini tentu sedikit banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah yang akhir-akhir ini telah menunjukkan apresiasi.
"[Hal ini] Iya bisa menekan kurs rupiah semakin dalam karena investor memiliki persepsi pengelolaan APBN ke depan kurang profesional dan pruden," tutupnya.
Sementara itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto lebih melihat keputusan tersebut sebagai proses transisi agar berjalan lancar ke pemerintahan berikutnya. Pasalnya, Kemenkeu menjadi salah satu kementerian yg akan paling banyak menarik perhatian publik, baik dalam dan luar negeri.
Terlebih lagi Tommy, sapaan Thomas Djiwandono, juga merupakan bagian dari Tim Gugas Sinkronisasi yang menduduki posisi yang berkaitan erat dengan isu-isu ekonomi.
"Dengan beberapa program pemerintahan baru yang bertumpu pada daya dukung potensi dan ketersediaan anggaran [APBN] maka wajar jika ditempatkan figur yang berasal dari tim gugus tugas tersebut," katanya, Kamis (18/7/2024).
Sebagai informasi, Thomas Djiwandono yang menjabat sebagai politisi Gerindra dan merupakan anggota Tim Gugus Sinkroniasi bidang Ekonomi dan Keuangan.
Sosoknya telah dua kali muncul ke publik bersama Sri Mulyani Indrawati. Pertama, saat perkenalan dirinya sebagai anggota tim sinkronisasi.
Kedua, saat dirinya melakukan konferensi pers bersama Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto pada Senin (24/6/2024) lalu.
Dalam kesempatan tersebut, dilakukan konderensi pers mengenai Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara [APBN] 2025.