Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wamenlu AS Tegaskan Perdagangan dengan RI Tertinggi di Asean

Wamenlu AS menanggapi kritik IPEF tidak ada tindakan nyata dan menjelaskan perdagangan dengan Indonesia justru tertinggi di Asean.
Wakil Menteri Luar Negeri AS Bidang Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan, Jose W. Fernandez berbicara dalam pengarahan media di sela-sela kunjungan ke Jakarta, Senin (15/7/2024). (ANTARA/Katriana)
Wakil Menteri Luar Negeri AS Bidang Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan, Jose W. Fernandez berbicara dalam pengarahan media di sela-sela kunjungan ke Jakarta, Senin (15/7/2024). (ANTARA/Katriana)

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Bidang Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan, Jose W. Fernandez menegaskan perdagangan dengan Indonesia merupakan yang tertinggi di Asean. 

Hal itu dia katakan saat menanggapi soal kritik tak ada tindakan nyata dalam Indo-Pacific Economic Framework atau IPEF, terutama di pilar perdagangan. 

Fernandes menuturkan bahwa perdagangan dengan RI telah meningkat 21% dalam lima tahun terakhir. Pada tahun lalu, perdagangan dua arah antara RI-AS mencapai US$35 miliar. 

AS juga mencatatkan peningkatan perdagangan sebesar 114% dalam dekade terakhir di Asean. 

“Saat ini, AS adalah investor asing nomor satu di kawasan Asean. Kami nomor satu dalam Penanaman Modal Asing [FDI] di sini,” tuturnya dalam roundtable media briefing di Kedutaan Besar AS di Jakarta, Senin (15/7/2024). 

Lebih lanjut, dia menjelaskan lebih dari 6.000 bisnis beroperasi di Asean serta menciptakan lebih dari satu juta pekerjaan di kawasan.

Perdagangannya di kawasan Asean juga menciptakan 625.000 pekerjaan di Negeri Paman Sam. 

"Ini adalah ubungan ekonomi yang menguntungkan tidak hanya negara-negara Asia, tetapi juga Amerika Serikat. Oleh karena itu, kami terus menegaskan kembali keyakinan kami pada sentralitas Asean,” pungkasnya. 

Fernandez kemudian kembali mengingatkan pentingnya hubungan dengan kawasan, menimbang setahun terakhir AS telah meningkatkan hubungan dalam strategis komprehensif dengan Vietnam.

Dia mengatakan diskusi IPEF telah menghasilkan kesepakatan dalam banyak hal dan AS terus mengejarnya.

“Hubungan ekonomi dan perdagangan kami kuat. Kami terus meningkatkannya, dan ini adalah sesuatu yang saya percaya sudah membuahkan hasil,” ungkapnya.

Mengutip Global Times dalam laporan pada Februari 2024 lalu, dia menuturkan bahwa inisiatif ekonomi IPEF masih belum menghasilkan kesepakatan perdagangan yang nyata. 

Media Jepang, Nikkei Asia juga menuturkan bahwa prospek bagian perdagangan IPEF tampak semakin ‘suram’ karena politisi AS menentang perdagangan bebas. 

Wakil presiden senior kebijakan di US-Asean Business Council Marc Mealy mengatakan bahwa selama panel daring pada Januari 2024, kurangnya hasil konkret, nyata dan relevan secara komersial dari IPEF.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper