Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Mobil RI Meningkat, Paling Banyak ke Filipina

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor mobil mencapai US$2,78 miliar hingga Juni 2024.
Sejumlah mobil baru terparkir di salah satu pabrik di Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (13/3/2024). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Sejumlah mobil baru terparkir di salah satu pabrik di Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (13/3/2024). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor mobil buatan Indonesia dalam tren meningkat, menjadikannya sebagai salah satu komoditas dengan pertumbuhan nilai ekspor yang baik dalam tiga tahun terakhir.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan, komoditas dengan HS 8702 dan 8703 ini mencakup sekitar 2,4% dari total ekspor nonmigas sepanjang Januari-Juni 2024.

“Ekspor mobil mencakup sekitar 2,4% dari total ekspor nonmigas Indonesia sepanjang Januari-Juni 2024,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (15/7/2024).

Secara historis, Amalia menyebut bahwa dari 2021 hingga 2023, nilai ekspor mobil terus mengalami peningkatan. 

Dalam paparan yang disampaikan Amalia, nilai ekspor mobil dari Indonesia pada periode Januari-Juni 2021 mencapai US$1,67 miliar, lalu naik menjadi US$2,39 miliar pada Januari-Juni 2022, dan kembali naik ke level US$2,97 miliar pada Januari-Juni 2023.

Namun, diakui Amalia bahwa nilai ekspor mobil pada periode Januari-Juni 2024 sedikit lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu. BPS mencatat, nilai ekspor komoditas ini mencapai US$2,78 miliar hingga Juni 2024.

Menurut negara tujuannya, Amalia mengungkapkan bahwa Filipina menjadi negara tujuan utama ekspor mobil dari Indonesia. Negara ini mencakup 27,64% dari total nilai ekspor mobil dari Indonesia hingga Juni 2024.

“Atau sekitar 1 dari 4 mobil yang diekspor Indonesia ini dikirim ke Filipina,” ungkapnya. 

Selain Filipina, Vietnam menempati posisi kedua sebagai negara tujuan ekspor mobil dari Indonesia, sebesar 16,17%, diikuti Arab Saudi 15,52%, Meksiko 10,53%, Uni Emirat Arab 5,46%, dan lainnya 24,68%.

Untuk diketahui, total ekspor Indonesia pada periode Januari-Juni 2024 mencapai US$125,09 miliar atau turun 2,76% secara tahunan lantaran adanya penurunan ekspor nonmigas.

Tercatat, ekspor nonmigas mencapai US$117,19 miliar atau turun 2,99% secara tahunan. Penurunan ini secara kumulatif terjadi di sektor pertambangan dan lainnya dengan andil penurunan sebesar 3,21%

Semantara, nilai ekspor migas mencapai US$7,90 miliar atau meningkat 0,77% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper