Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Inka Usul PMN Rp976 Miliar, Modernisasi Pabrik dan Ganti Aset Tua

PT Industri Kereta Api (Inka) mengajukan usulan PMN Rp976 miliar untuk pengembangan pabrik dan mengganti aset produksi yang sudah tua.
Kegiatan pembuatan kereta Api di PT INKA (Persero) di Madiun, Jawa Timur, Selasa (15/1/2019)./ Bisnis - Agne Yasa
Kegiatan pembuatan kereta Api di PT INKA (Persero) di Madiun, Jawa Timur, Selasa (15/1/2019)./ Bisnis - Agne Yasa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka mengajukan usulan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp976 miliar untuk Tahun Anggaran 2025.

Direktur Utama Inka, Eko Purwanto, mengatakan suntikan dana tersebut diperlukan untuk mengembangkan industri perkeretaapian dalam negeri.

Secara terperinci, PMN tersebut akan digunakan untuk pengembangan fasilitas produksi perusahaan di Banyuwangi, pengembangan sistem propulsi, serta fasilitas pengembangan sistem bogie untuk kereta berpenggerak.

Eko mengatakan, kebutuhan kereta berpenggerak di dalam dan luar negeri memiliki potensi untuk terus bertumbuh. Seiring hal tersebut, pihaknya perlu terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas produksi perusahaan.

Apalagi, saat ini Inka juga akan mematok rangkaian kereta rel listrik (KRL) yang dipesan oleh PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter.

"Terutama kebutuhan KRL di dalam negeri yang berasal dari PT KAI Group. Kebutuhan produksi yang meningkat ini tidak sebanding dengan kapasitas Inka," jelas Eko dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (9/7/2024).

Dia melanjutkan, kebutuhan suntikan modal negara juga diperlukan mengingat umur mesin produksi perusahaan yang sudah menua. Eko menyebut, hampir 40% dari aset produksi perusahaan berusia lebih dari 25 tahun, dengan 2% di antaranya berusia lebih dari 50 tahun. Hal tersebut akan meningkatkan potensi efisiensi operasional.

Selain itu, pengembangan produk baru juga berpotensi terhambat akibat permesinan yang sudah tua. Seiring dengan hal tersebut, Eko menyebut modernisasi mesin dan fasilitas produksi pun diperlukan.

Lebih lanjut dia juga mengatakan aktivitas produksi pada pabrik perusahaan di Banyuwangi belum berjalan optimal. Hal tersebut karena Inka masih melakukan persiapan dan menunggu pemenuhan kebutuhan mesin-mesin produksi.

Eko menuturkan, pengembangan fasilitas produksi perusahaan nantinya dapat memungkinkan Inka memproduksi beberapa komponen atau suku cadang kereta. Hal tersebut dapat meningkatkan kadar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada rangkaian kereta dan juga mengurangi ketergantungan impor.

Selain itu, PMN juga dapat memiliki imbas kepada masyarakat. Eko menyebut, beberapa dampak positif tersebut adalah menambah lapangan kerja, memenuhi sarana transportasi, dan meningkatkan kemandirian industri.

"Sementara itu, untuk Inka, PMN ini akan mengembangkan penguasaan teknologi perkeretaapian perusahaan," jelas Eko.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper