Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ibu Kota Pindah, Sewa Kantor di Jakarta Masih Pesat Diminati

Sebagai pusat perekonomian nasional hingga saat ini, posisi Jakarta tak bisa digantikan dengan mudah.
Kawasan Rasuna Said yang merupakan kawasan perkantoran terintegrasi/Istimewa
Kawasan Rasuna Said yang merupakan kawasan perkantoran terintegrasi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA- Meski Ibu Kota pindah, permintaan sewa kantor di Jakarta tetap pesat, bahkan dalam dua dasawarsa ke depan.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Joko Suranto. Di atas kertas, kepindahan Ibu Kota memang akan mendongkrak pasokan ruang perkantoran di Jakarta, seiring banyak hengkangnya kantor-kantor pemerintahan.

Namun hal tersebut tak lantas mengikis permintaan sewa kantor di Jakarta. Sebab, kata Joko, sebagai pusat perekonomian nasional hingga saat ini, posisi Jakarta tak bisa digantikan dengan mudah.

“Pastinya ada alih fungsi dan revitalisasi gedung-gedung yang ada di Jakarta, khususnya perkantoran,” ungkap Joko beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, gedung perkantoran saat inipun tak lengang, tingkat okupansi masih cukup tinggi. Terlebih untuk gedung-gedung perkantoran yang berada di wilayah pusat.

Lokasi strategis dan akses transportasi yang mudah membuat pusat perkantoran dibidik para penyewa. Misalnya, gedung perkantoran Gran Rubina Business Park yang berada di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan.

Gran Rubina Business Park merupakan gedung perkantoran yang berada tepat di Jalan Rasuna Said, kawasan Kuningan. Bertitel Grade B, Gran Rubina Business Park yang mudah diakses transportasi multimoda, seperti Trans Jakarta hingga LRT, tetap memiliki magnet bagi berbagai perusahaan.

Di sisi lain, tren tersebut mendorong HN.Group menghadirkan ruang perkantoran yaitu HN.Spatial sejak 2018 di Gran Rubina Business Park yang terfokus pada sewa ruang perkantoran yang bersaing di daerah CBD. Sebab, saat ini permintaan kantor fisik terlebih dengan skema penyewaan, dituntut memberikan banyak nilai lebih dan benefit.

Bahkan, kelebihan-kelebihan ini jadi modal utama menyedot minat penyewa, ketimbang tren pusat bisnis yang bergeliat di sudut kota-kota penyangga Jakarta. Kawasan satelit seperti BSD Serpong hingga Cikarang, sejauh ini juga merupakan opsi bagi berbagai perusahaan memusatkan aktivitas

Hal ini seperti diungkapkan Ketua Badan Kejuruan Teknik Kewilayahan dan Perkotaan Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Soelaeman Soemawinata. Dia menyatakan Jakarta harus mampu meningkatkan daya saingnya sebagai pusat finansial dan investasi dunia.

Menurutnya, untuk menuju kota global Jakarta sudah memenuhi 3 syarat yaitu populasi yang besar, adanya perusahaan multinasional, dan dominasi ekonomi nasional.

"Karena Indonesia hanya memindahkan pusat pemerintahan saja ke Kalimantan Timur, maka posisi Jakarta akan tetap strategis sebagai kota global. Jakarta tidak akan lumpuh kecuali semua fungsinya dipindahkan," ungkap Eman.

Tidak hanya itu, selepas kepindahan Ibu Kota, kelak Jakarta bisa lebih leluasa mencapai visi sebagai Kota Global. Predikat ini juga ditujukan bagi kota dengan berbagai fasilitas dan layanan setara kota-kota besar di dunia.

Kesetaraan terhadap kota-kota global juga mempunyai syarat lain seperti standar hidup. Dalam praktik bisnis properti, hal itu tercermin dari operasional gedung perkantoran yang selaras dengan nilai pelestarian lingkungan alias ‘green building’.

Untuk hal yang satu ini, Gran Rubina Business Park pun jadi salah satu contoh properti perkantoran yang tepat. Gran Rubina Business Park telah mengantongi sertifikasi Bangunan Hijau Tingkat Emas yang dikeluarkan Green Building Council Indonesia (GBCI).

TREN KANTOR FISIK

Seiring pemulihan pascapandemi, kini minat terhadap kantor fisik ataupun representatif kembali meningkat dibandingkan ruang kerja bersama atau co-working space, atau bahkan kantor virtual.

Sebagaimana dikutip dari beberapa riset, kantor fisik masih lebih diminati karena beberapa alasan. Pertama, para pengguna yang umumnya merupakan perusahaan, bisa mengendalikan operasional secara lebih stabil.

Dari sisi keamanan, kantor fisik dengan pengelolaan sendiri jauh lebih aman dibandingkan co-working space ataupun kantor virtual. Kepemilikan kantor menghindari kerentanan kebocoran data ataupun peretasan di ruang publik mendorong HN.Group menghadirkan HN.Spatial yang terfokus pada sewa ruang kantor.

HN.Spatial merupakan penyedia yang menawarkan sewa kantor di Gran Rubina Business Park yang menjanjikan kenyamanan, selain terletak di  kawasan CBD Epicentrum Kuningan, gedung perkantoran tersebut juga didukung fasilitas mumpuni. Terdapat dua tipe ruang kantor yang tersedia saat ini yang HN.Spatial tawarkan di Gran Rubina Business Park.

Untuk Low Zone (Area Rendah) dan High Zone (Area Tinggi), menyediakan unit  Corner Unit dengan luasan 196,74 sqm dan unit Middle Suite dengan luasan 259,72.

Hal inipun menjamin kenyamanan dan keandalan informasi, sehingga membuat klien dan mitra perusahaan menaruh kepercayaan lebih. Singkatnya, kepemilikan kantor fisik yang jelas, bakal menambah citra dan memperkuat identitas perusahaan.

Sebagaimana diungkapkan Senior Associate Collier Indonesia Fery Salanto, memasuki tahun ini geliat permintaan perkantoran meningkat pesat. Terlebih lagi, dia memperkirakan suplai gedung perkantoran mulai menipis dibandingkan jumlah permintaan.

“Ini akan berlanjut sampai 2026, proyeksi stok diproyeksikan terbatas. Hal ini positif bagi sektor perkantoran,” katanya beberapa waktu lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper