Bisnis.com, JAKARTA - Tren properti di Singapura terus mengalami perbaikan pada tahun ini. Hal itu tercermin dari harga sewa kantor di Singapura yang menduduki level tertinggi selama 15 tahun terakhir.
Geliat positif pasar properti Singapura tersebut tampak berbanding terbalik dengan suasana pasar properti komersil di sejumlah negara, salah satunya China yang saat ini tengah mengalami tantangan besar.
Melansir dari laporan Bloomberg, pada kuartal I/2023 harga sewa bulanan untuk ruang kantor premium di distrik pusat bisnis Singapura melonjak menjadi US$8,48 per kaki atau senilai Rp134.492 per 30,48 centimeter (cm).
Sementara itu, peningkatan tren pasar properti di Singapura tersebut didukung oleh tumbuh kembalinya kebutuhan area perkantoran dan meningkatnya sejumlah kekayaan pribadi masyarakat Singapura.
Adapun, menurut data yang dirilis hari Rabu oleh Jones Lang LaSalle Inc. tren permintaan area perkantoran ini menjadi yang terbesar sejak kuartal terakhir 2008 dan membalikkan penurunan 0,5% pada dua kuartal sebelumnya.
"Tingkat permintaan telah meningkat, dan ini berasal dari perusahaan-perusahaan di bidang jasa profesional dan keuangan serta sektor barang konsumsi," kata Andrew Tangye, kepala penyewaan kantor dan penasihat JLL Singapura, dalam sebuah pernyataan, dikutip Rabu (27/3/2024).
Baca Juga
Seiring dengan hal itu, tingkat kekosongan ruang kantor mencapai titik terendah pascapandemi sebesar 5,3% pada kuartal I/2024. Hal itu mengalami perbaikan dibandingkan dengan kuartal IV/2023 sebesar 5,5%.
Namun demikian, sebagian besar aktivitas penyewaan masih berasal dari penyewa berukuran kecil hingga menengah, sementara permintaan dari penyewa besar masih lemah.
Sebagai informasi, Singapura memang menjadi salah satu negara yang berhasil menghindari kemerosotan pasar real estate komersial yang menghantam sejumlah negara tetangga seperti Hong Kong.
JLL memperkirakan permintaan area perkantoran di Singapura bakal terus melanjutkan tren perbaikan pada tahun ini seiring dengan adanya tambahan pasokan ruang perkantoran lebih dari 300.000 meter persegi yang akan selesai dibangun tahun ini.
Di mana, menurut perkiraan dari Urban Redevelopment Authority Jumlah tersebut lebih dari tiga kali lipat jumlah yang masuk ke pasar tahun lalu.