Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Was-was Dampak dari Gejolak Global, Ekonomi RI Tetap 5%?

Menkeu Sri Mulyani mengatakan gejolak ekonomi global masih akan terjadi dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia semester II/2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (6/6/2024). Dok Youtube TV Parlemen
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (6/6/2024). Dok Youtube TV Parlemen

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan gejolak ekonomi global yang masih sangat dinamis sehingga dapat mempengaruhi perekonomian domestik. 

“Yang kami sampaikan tadi masih sangat dinamis, terutama di-drive oleh perubahan-perubahan dari pemerintahan dengan hasil pemilu dan hubungan antar negara-negara yang mengalami ketegangan yang sangat tinggi dengan geopolitik yang meningkat,” kata dia dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (8/7/2024).

Meski demikian, Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan mencapai kisaran 5,0% hingga 5,2%.

“Kementerian Keuangan masih memperkirakan growth [pertumbuhan ekonomi Indonesia] sampai dengan akhir tahun 2024 pada kisaran 5,0% hingga 5,2%,” 

Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2-24 akan tetap bertahan pada level di atas 5%. Pertumbuhan terutama ditopang oleh pembayaran THR dan gaji ke-13, kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN) dan pensiun, serta adanya penyelenggaraan Pemilu 2-24. 

Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga akan didukung oleh pembangunan berbagai proyek strategis nasional, juga kinerja ekspor meski cenderung mengalami pelemahan.

“Untuk outlook semester kedua kami perkirakan masih relatif bertahan atau resiliensinya masih bisa bertahan dengan domestik demand yang masih relatively bisa dijaga, dengan inflasi yang terus terjaga rendah,” jelasnya.

Sri Mulyani merincikan beberapa indikator yang menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia masih berdaya tahan, yaitu Indeks Keyakinan Masyarakat yang masih terjaga pada area optimis.

Lebih lanjut, penjualan listrik dari sisi bisnis masih mencatatkan pertumbuhan positif, seiring dengan pertumbuhan pada kinerja penjualan eceran dan berbagai kegiatan konstruksi. 

Meski PMI Manufaktur Indonesia mengalami penurunan menjadi sebesar 50,7 pada Juni 2024, Sri Mulyani mengatakan aktivitas ekonomi masih bergerak cukup baik di tengah guncangan dan perubahan-perubahan yang terjadi pada sisi global.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper