Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belum Kompetitif soal TKDN, SKK Migas Minta Industri Penunjang Tiru China

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto meminta industri penunjang hulu migas domestik meniru semangat pelaku usaha di China untuk meningkatkan daya saing serapan TKDN
Anjungan pengeboran minyak lepas pantai Equinor ASA di ladang minyak Johan Sverdrup di Laut Utara, Norwegia, Senin, 13 Februari 2023/Bloomberg-Carina Johansen
Anjungan pengeboran minyak lepas pantai Equinor ASA di ladang minyak Johan Sverdrup di Laut Utara, Norwegia, Senin, 13 Februari 2023/Bloomberg-Carina Johansen

Bisnis.com, BATAM — Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto meminta industri penunjang kegiatan hulu migas domestik meniru semangat pelaku usaha di China untuk meningkatkan daya saing serapan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). 

Dwi mengatakan, dirinya masih mendengar sejumlah keluhan ihwal lambannya pasokan hingga harga produk lokal yang belum bisa bersaing dengan barang dan jasa impor. 

“Silahkan semangatnya itu kayak di China begitu, pertama kali boleh impor kemudian bongkar ini ini, kemudian dibikin sendiri begitu, kita jangan enak jadi agen itu bukan kapasitas nasional itu,” kata Dwi saat membuka Pre-IOG Supply Chain Management di Batam, Rabu (3/7/2024). 

Dwi menuturkan, industri hulu migas belakangan masih mengeluhkan ihwal telatnya pengiriman barang dari pemasok lokal. Selain itu, daya saing produk serta harga juga sebagian masih kalah dari produk-produk impor.

“Tolong kemampuannya ditingkatkan tidak datang dari luar negeri diimpor, di sini dicat-cat saja, terus katanya TKDN-nya 70%,” kata dia. 

SKK Migas sebelumnya mencatat nilai pengadaan industri hulu migas sepanjang 2020 hingga paruh pertama 2023 mencapai Rp273,6 triliun. Dari capaian tersebut, kontribusi komoditas utama sebesar Rp228,7 triliun.  

Selama periode itu, industri hulu migas telah menggerakkan sektor perhotelan dan katering sebesar Rp7,2 triliun, dan sektor tenaga kerja Rp18 triliun.

Kemudian, sektor transportasi Rp18 triliun, kesehatan Rp367,7 miliar, serta asuransi dan perbankan senilai Rp84,4 miliar. 

Hingga kuartal ketiga 2023, TKDN hulu migas telah mencapai 61,18%. Angka ini melampaui target TKDN yang ditetapkan pemerintah, yakni 57%. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper