Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Alkes & Obat di RI Mahal, Jokowi Minta Industri Farmasi Dibenahi

Presiden Jokowi meminta adanya perbaikan tata kelola industri kesehatan dan industri farmasi, khususnya terkait alat kesehatan (alkes) dan harga obat-obatan
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2023)/ANTARA FOTO-Rivan Awal Lingga/hp.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2023)/ANTARA FOTO-Rivan Awal Lingga/hp.

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta adanya perbaikan tata kelola industri kesehatan dan industri farmasi di Tanah Air. Khususnya terkait dengan alat kesehatan (alkes) dan harga obat-obatan

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa hingga saat ini terjadinya ketimpangan dari sisi harga alkes dan obat-obatan apabila dibandingkan dengan negara tetangga.

Hal ini disampaikannya usai mengikuti rapat internal bersama Presiden Jokowi terkait dengan relaksasi pajak industri kesehatan di Istana Kepresidenan, Selasa (2/7/2024).

“Presiden ingin agar harga alat kesehatan dan obat-obatan itu bisa sama dong dengan negara-negara tetangga, kan kita harga alat kesehatan dan obat-obatan mahal,” ujarnya kepada wartawan.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Kepala Negara juga menginstruksikan agar industri kesehatan dan farmasi dalam negeri dapat dibangun lebih resiliensi atau mampu beradaptasi dengan cepat dengan segala tantangan ke depan, misalnya seperti pandemi.

Budi pun melanjutkan bahwa saat ini persoalan di industri yang tengah terjadi salah satunya bersumber dari sisi jalur perdagangan yang masih mengalami inefisiensi. Bahkan, tata kelola juga belum berjalan secara transparan dan terbuka.

“Sehingga tidak ada peningkatan harga yang unreasonable deh atau unnecessary dalam proses pembelian alkes dan obat-obatan. Itu kan lebih masalah tata kelola dan desain proses pembelian kita itu seperti apa,” tandas Budi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper