Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Petani (NTP) Naik Jadi 118,77 pada Juni 2024

BPS melaporkan nilai tukar petani (NTP) pada Juni 2024 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya.
Pekerja mengusung daun tembakau yang dipanen di Ngale, Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (19/9/2023). Menurut petani setempat harga tembakau kering di tingkat petani saat ini Rp48 ribu hingga Rp50 ribu per kilogram, lebih tinggi dibanding musim panen tahun lalu Rp40 ribu per kilogram. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Pekerja mengusung daun tembakau yang dipanen di Ngale, Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (19/9/2023). Menurut petani setempat harga tembakau kering di tingkat petani saat ini Rp48 ribu hingga Rp50 ribu per kilogram, lebih tinggi dibanding musim panen tahun lalu Rp40 ribu per kilogram. ANTARA FOTO/Siswowidodo

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai tukar petani (NTP) pada Juni 2024 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya.

Plt. Sekretaris Utama BPS, Imam Machdi, menyampaikan, NTP pada bulan ini mencapai 118,77 atau naik 1,77% dibanding Mei 2024. Kenaikan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) naik 1,85% atau lebih tinggi dibanding indeks harga yang dibayar petani yang naik 0,08%.

“Komoditas yang dominan memengaruhi indeks harga yang diterima petani adalah gabah, kakao atau coklat biji, kopi, dan karet,” kata Imam dalam Rilis BPS, Senin (1/6/2024).

Lebih lanjut, Imam menuturkan, peningkatan NTP tertinggi terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat. BPS mencatat, NTP untuk subsektor ini naik 2,68% karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 2,88%, lebih besar dari indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,2%.

Komoditas yang dominan memengaruhi kenaikan indeks harga yang diterima petani subsektor ini adalah kakao/coklat biji, kopi, karet, dan kelapa sawit.

Sementara itu, subsektor perikanan pembudidaya ikan mengalami penurunan NTP terdalam pada Juni 2024. Imam menuturkan, penurunan tersebut lantaran indeks harga yang diterima petani turun 0,33%, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,08%.

Rumput laut, ikan mas, ikan nila tawar, dan udang payau menjadi komoditas yang memengaruhi indeks harga yang diterima petani.

Selanjutnya, nilai tukar usaha petani atau NTUP pada Juni 2024 tercatat sebesar 121,90 atau meningkat 1,65% dibanding Mei 2024. Kenaikan NTUP terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik 1,85% dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) naik 0,20%.

Komoditas yang memengaruhi kenaikan indeks BPPBM adalah bakalan sapi, upah pemanenan, bibit sapi, dan upah penanaman.

Penurunan NTUP terdalam terjadi pada subsektor perikanan pembudidayaan ikan, yang tercatat turun 0,50%. 

“Penurunan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani turun 0,33%, sedangkan indeks BPPBM naik 0,16%,” ungkapnya.

Adapun komoditas yang dominan memengaruhi kenaikan BPPBM adalah pelet, benih udang payau, upah mengikat bibit rumput laut, dan ongkos angkut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper