Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan sebanyak 1,3 juta wisatawan mancanegara asal China berkunjung ke Indonesia tahun ini.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, pihaknya memiliki misi untuk menarik wisatawan China agar melirik destinasi tropis lainnya selain Bali, mengingat Bali menjadi salah satu tujuan utama wisman dari negara tersebut.
“Semakin banyak wisatawan muda China yang ingin merasakan tiga S lainnya yaitu sun, sea, and sand (matahari, laut, dan pasir) - yaitu ketenangan, spiritualitas, dan keberlanjutan,” kata Sandi di sela-sela World Economic Forum di Dalian, China, melansir Bloomberg, Minggu (30/6/2024).
Untuk itu, lanjutnya, pemerintah Indonesia tengah mengembangkan ‘Bali experiences’ di banyak pulau lain di Tanah Air, untuk menarik lebih banyak wisman dari Negeri Tirai Bambu tersebut.
“Jadi pemerintah mengembangkan ‘Bali experiences’ di banyak pulau lain untuk mendatangkan 1,3 juta pengunjung dari China tahun ini,” ujarnya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sendiri telah mencanangkan lima destinasi super prioritas, yakni Borobudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo, dikembangkan dengan standar pariwisata yang mendekati Bali.
Baca Juga
Meski belanja wisman China tahun ini diprediksi meningkat bahkan melampaui tingkat sebelum pandemi, Indonesia masih kalah dibanding Thailand dan Singapura yang menawarkan keringanan visa untuk kunjungan singkat.
Sandi mengungkapkan bahwa Indonesia akan merampungkan pembebasan visa bagi lebih banyak negara, sebelum pergantian pemerintahan pada Oktober 2024. Sebelumnya, Sandi menyebut bahwa kebijakan bebas visa akan diperluas ke 20 negara lainnya termasuk China, AS, dan India.
Dia juga memproyeksikan bahwa wisatawan akan menghabiskan lebih banyak uang di Indonesia. Dia mencatat sebelum pandemi, wisatawan biasanya menghabiskan sekitar US$900 per orang, tapi sekarang wisman menghabiskan sekitar US$1.600 per orang.
“Jadi, kami mengharapkan lebih banyak wisatawan yang datang, orang-orang yang tinggal lebih lama, dan orang-orang yang membelanjakan uangnya untuk ekonomi lokal,” pungkasnya.