Bisnis.com, JAKARTA - Holding BUMN Pangan ID FOOD akan berkolaborasi pengembangan, pendistribusian, dan investasi dengan para pelaku usaha pergulaan Asean guna memperkuat sektor industri gula di kawasan.
Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto menyampaikan, pertumbuhan industri gula juga penting untuk pemenuhan kebutuhan permintaan gula nasional dan regional. Mengingat, gula merupakan komoditas pangan strategis yang penting dengan tingkat konsumsi yang terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun.
“Kami sangat terbuka bagi seluruh pelaku industri gula yang hadir dalam forum ASA untuk mengunjungi pabrik gula kami, sekaligus membuka kesempatan selebar lebarnya untuk berkolaborasi dan berinvestasi,” ungkap Sis Apik dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/6/2024).
Indonesia sendiri, kata dia, tengah serius untuk mewujudkan swasembada gula, yang diperkuat melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 40/2023, tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).
Menurutnya, upaya-upaya untuk mewujudkan swasembada gula perlu terus didorong dan disuarakan, utamanya di negara-negara regional yang masih mengalami ketergantungan pasokan gula yang tinggi.
Di Indonesia sendiri, kata dia, angka produksi gula baru dapat memenuhi 66,7% jumlah kebutuhan konsumsi gula dalam negeri.
Baca Juga
Melalui kolaborasi ini, dia mengharapkan Asean memiliki ketahanan pangan yang kuat khususnya untuk komoditas gula, serta dapat tumbuh dan berkontribusi sebagai pemasok utama kebutuhan gula dunia.
Adapun Perseroan mengelola 7 pabrik gula di Jawa Barat dan Jawa Timur, dengan lahan garapan seluas 55 ribu hektare, baik lahan yang berstatus hak guna usaha (HGU) maupun kemitraan, serta berkontribusi sekitar 270.000 ton gula setiap tahun.
Di tahun ini, ID Food mematok target produksi gula di angka 296.000 ton atau tumbuh 13% dibanding pencapaian tahun sebelumnya.