Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBN per Mei 2024 Sudah Tekor Rp21,8 Triliun, Begini Penjelasan Menkeu Sri Mulyani

Menkeu Sri Mulyani Indrawati melaporkan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mulai mencatatkan defisit senilai Rp21,8 triliun per Mei 2024
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dok ANTARA
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dok ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA –- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mencatatkan defisit senilai Rp21,8 triliun hingga Mei 2024. Defisit tersebut mencapai 0,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Overall balance kita sudah mengalami defisit Rp21,8 triliun atau 0,1% dari PDB," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers pada Senin (24/6/2024).

Sri Mulyani menyatakan bahwa capaian APBN hingga akhir Mei masih sesuai dengan rencana pemerintah yang diatur dalam Undang-Undang APBN 2024. "Ini masih relatif on track dengan total overall balance tahun ini yang menurut UU APBN 2024 didesain dengan defisit 2,29%," jelasnya.

Defisit ini disebabkan oleh pendapatan negara yang terkontraksi sebesar 7,1%, sementara belanja negara meningkat 14%. Faktor-faktor global seperti harga minyak, yield, dan nilai tukar rupiah mempengaruhi kinerja perusahaan, yang berdampak pada pendapatan negara.

Pendapatan negara hingga akhir Mei terkontraksi 7,1%, termasuk penerimaan pajak yang turun 8,4%. "Terutama perusahaan dengan harga komoditas, perusahaan mining CPO mereka mengalami koreksi dari sisi kinerja perusahaan untuk 2023 yang dilaporkan pada April lalu," terang Sri Mulyani.

Selain itu, penerimaan dari kepabeanan dan cukai juga turun 7,8%, sementara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terkontraksi 3,3%.

Untuk mengatasi hal ini, Sri Mulyani menekankan bahwa pemerintah akan terus mengambil langkah-langkah bersama Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menjaga prioritas pembangunan melalui transfer dana.

Jika dibandingkan dengan APBN 2023, defisit tahun ini tercatat lebih cepat. Pada tahun lalu, APBN baru mengalami defisit pada Oktober 2023.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper