Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp71 Triliun Kesepakatan Jokowi-Prabowo

Tim Gugus Tugas Sinkronisasi mengatakan anggaran makan siang bergizin Rp71 triliun merupakan kesepatan antara pemerintahan Jokowi dan Prabowo Subianto.
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto pada Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2024 di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (28/02/2024). Foto: BPMI Setpres
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto pada Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2024 di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (28/02/2024). Foto: BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Thomas Djiwandono mengungkapkan anggaran yang ditetapkan sebesar Rp71 triliun untuk program makan bergizi gratis merupakan kesepakatan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Besaran anggaran tersebut telah disepakati bersama melalui rapat-rapat yang diadakan sebelumnya dan harus melewati siklus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Tadi angka 71 Triliun yang sudah disampaikan adalah kesepakatan antara pemerintah sekarang [Jokowi] dan pemerintah yang akan datang [Prabowo] tentunya kita harus menunggu proses siklus APBN di DPR nanti,” ujar Thomas saat Konferensi Pers Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan RAPBN 2025, Senin (24/6/2024).

Menurutnya, besaran anggaran di APBN 2025 yang ditetapkan untuk menjalankan program makan bergizi gratis sebesar Rp71 triliun sangat baik. 

Dia menegaskan program makan bergizi gratis akan dilakukan secara bertahap dengan berpegang teguh pada prinsip postur fiskal dan belanja yang berkualitas sehingga program tersebut nantinya dapat berjalan secara penuh 100%.

"Besaran anggaran yang telah disepakati tersebut diartikan dengan nilai defisit APBN ke depannya akan terjamin," imbuhnya. 

Sementara itu, Thomas juga menegaskan Presiden terpilih Prabowo Subianto siap bertanggung jawab atas target defisit yang akan ditetapkan pemerintah.

“Kami juga ingin menekankan bahwa presiden terpilih komit terhadap defisit atau target defisit yang akan disepakati oleh pemerintah sekarang dan DPR,” ujarnya.

Dia juga menegaskan terkait rasio utang terhadap PDB yang diproyeksikan tembus sebesar 50% lebih adalah tidak mungkin dilakukan.

Thomas menyampaikan pihaknya akan terus berkomitmen terhadap target-target yang menjadi program pemerintahan selanjutnya.

“Kami tetap berkomitmen mengenai target-target yang akan sudah direncanakan untuk pemerintah kini dan akan disepakati oleh DPR tadi,” ujarnya. (Ahmadi Yahya)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper