Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan tingkat defisit APBN tahun 2025, yang akan dijalankan oleh pemerintahan Prabowo Subianto, tetap dijaga di bawah 3% terhadap PDB.
Sebagaimana diketahui, pengelolaan fiskal pemerintahan mendatang menjadi kekhawatiran investor dan memicu pelemahan nilai tukar rupiah akhir-akhir ini.
“Indonesia [defisit APBN] di bawah 3%, jadi jangan panik-panik sendiri. [Tahun 2025] tetap di bawah 3%,” katanya saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (21/6/2024).
Airlangga menyampaikan bahwa tingkat defisit Indonesia saat ini maupun pada tahun depan masih tetap terjaga, di bawah batas yang diamanatkan perundang-undangan sebesar 3%.
Dia juga membandingkan tingkat defisit Indonesia dengan negara-negara di Eropa, misalnya Jerman, Perancis, dan Italia, yang defisitnya mencapai 5%-7% terhadap PDB.
Menurutnya, European Central Bank [ECB] juga telah memberikan peringatan bagi negara-negara di kawasan Eropa untuk menjaga defisit seperti negara-negara Asean.
Baca Juga
“Bahkan ECB mengingatkan negara-negara Uni Eropa untuk jaga defisit di bawah 3%. Indonesia di bawah 3%,” jelasnya.
Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, panitia kerja DPR RI dan pemerintah telah menyepakati defisit APBN 2025 pada kisaran 2,29%-2,82% dari PDB, turun dari rancangan awal pemerintah sebesar 2,45% hingga 2,82%.
Sejalan dengan itu, disepakati juga target pendapatan negara menjadi sebesar 12,3% dari PDB, dari sebelumnya 12,14% dari PDB.
Sementara itu, belanja negara tetap sebesar 14,59%-15,18% terhadap PDB, dengan belanja pemerintah pusat sebesar 10,92%-11,17% dari PDB.