Bisnis.com, MAKASSAR - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkap perkembangan terbaru terkait rencana impor rangkaian kereta (trainset) dari China untuk kereta otonom atau autonomous rail transit (ART) di Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menjelaskan, untuk tahap awal, pihaknya berencana untuk mengimpor satu rangkaian kereta otonom yang terdiri atas tiga gerbong atau kereta. Trainset tersebut rencananya akan digunakan selama masa uji coba operasi kereta otonom yang ditargetkan pada Agustus 2024 mendatang.
Meski demikian, Risal tidak memerinci besaran dana yang dibutuhkan untuk impor atau target kedatangan rangkaian tersebut. Dia mengatakan, impor rangkaian kereta otonom ini rencananya hanya akan dilakukan pada tahun pertama.
"Untuk tahap awal mungkin satu trainset dulu, rencananya [impor] hanya di tahun pertama. Pada tahun kedua kita minta TKDN [tingkat komponen dalam negeri], buat pabrik di Indonesia," kata Risal di Makassar, Sulawesi Selatan pada Kamis (13/6/2024
Risal menambahkan, uji coba kereta otonom tersebut juga merupakan salah satu bentuk proof of concept (PoC) yang diajukan Kemenhub ke Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN). Dia menuturkan, melalui uji coba tersebut, nantinya pihak akan menilai kelaikan proyek ini untuk dibangun di IKN
"Kita minta China melakukan showcase kereta otonom di IKN dan dalam showcase itu dilakukan proof of concept oleh OIKN," jelas Risal.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, pembangunan kereta otonom akan dibangun dalam dua fase.
Dia menuturkan, kereta tersebut akan berada di kawasan Sumbu Kebangsaan Timur dan Sumbu Kebangsaan Barat. Adapun, tahap pembangunan rutenya akan dilakukan dalam dua fase. Secara terperinci, panjang pembangunan jalur ART tahap I adalah kurang-lebih 1,2 kilometer (km). Sementara itu, panjang pembangunan jalur tahap II adalah kurang-lebih 5,2 km.
"Saat beroperasi nanti, jalur dan halte ART akan sharing dengan bus rapid transit [BRT]," kata Budi.