Bisnis.com, JAKARTA – Komisi XI DPR RI dan Pemerintah menyepakati target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan dicapai pada APBN 2025 atau era Presiden terpilih Prabowo Subianto, yaitu sebesar 5,1% hingga 5,5%. Penetapan target tersebut sesuai dengan hasil pembahasan dalam panitia kerja antara Pemerintah dan Komisi XI DPR RI.
“Hasil [pembahasan] Panja bisa disahkan? Sah,” kata Ketua Komisi XI DPR RI Kahar Muzakir dalam rapat kerja bersama dengan Pemerintah, Kamis (6/6/2024).
Anggota Komisi XI DPR RI Jefry Romdonny menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pembahasan panitia kerja pemerintah dan Komisi XI, asumsi pertumbuhan ekonomi tersebut akan menjadi landasan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, yang merupakan masa transisi, di mana APBN akan dilaksanakan oleh pemerintah mendatang.
“Kebijakan fiskal 2025 diarahkan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, diperkirakan berkisar 55,1%-5,5%,” ujarnya.
Jefry menjelaskan bahwa sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi tersebut, kebijakan fiskal akan tetap didesain ekspansif, terarah, dan terukur guna menjaga momentum pertumbuhan dan tetap menjaga keberlanjutan fiskal.
Dia merincikan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi pada 2025, pertumbuhan konsumsi rumah tangga disepakati akan didorong ke kisaran 5,0%-5,2%.
Baca Juga
Sebagai kontributor terbesar bagi pertumbuhan ekonomi, untuk mendorong konsumsi rumah tangga, pemerintah berkomitmen terus menjaga daya beli masyarakat.
Upaya tersebut dilakukan dengan melanjutkan program bantuan sosial, bantuan subsidi tepat sasaran, dan program stimulus untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Sejalan dengan itu, konsumsi pemerintah ditargetkan tumbuh pada kisaran 4,7% hingga 5,2% pada 2025, serta investasi yang ditargetkan tumbuh lebih tinggi sebesar 5,2%-5,9%.
Di sisi lain, Komisi XI dan pemerintah juga menyepakati untuk mendorong kinerja ekspor dengan pertumbuhan sebesar 5,0%-5,7% pada 2025, sementara impor ditargetkan tumbuh 4,3%-4,9%.