Bisnis.com, JAKARTA- Himpunan Kawasan Industri (HKI) mencatat penyerapan lahan kawasan industri nasional pada periode Januari-Mei 2024 sebanyak 277,43 hektare. Capaian tersebut didorong masifnya investasi asing ke Indonesia.
Berdasarkan data HKI capain tersebut melesat tinggi dalam 5 bulan pertama. Sementara itu, sepanjang tahun lalu pihaknya telah menjual lahan sebesar 492,37 hektare.
Ketua Umum HKI Sanny Iskandar mengatakan penyerapan lahan terbanyak masih berada di kawasan industri Jawa Barat seperti Bekasi, Karawang, Purwakarta, dan Subang.
"Karena memang memiliki ketersediaan infrastruktur dan utilitas di dalam Kawasan industri yang memadai dan akses supply chain yang mendukung seperti ketersediaan jalan tol, Pelabuhan dan Bandar Udara," kata Sanny saat dihubungi, Kamis (6/6/2024).
Namun, dia melihat Investor juga mulai menempatkan penanaman modal nya pada kawasan industri yang berlokasi di Jawa Tengah, khususnya industri yang berorientasi padat karya dan Jawa Timur.
Sanny menyampaikan, permintaan lahan cukup tinggi ditopan relokasi pabrik China ke Indonesia yang memang menunjukkan peningkatan. Hal ini lantaram tensi panas perang dagang antara China dan AS.
Baca Juga
"Banyak perusahaan China mencari lokasi alternatif untuk menghindari kebijakan tarif barries dan hambatan lainnya," tuutrnya.
Dia mencontohkan, produsen mobil asal China, BYD yang telah mereloksi pabriknya ke Indonesia ke dalam salah satu Kawasan Industri. Sementara, investasi baru seperti industri-industri yang bersifat pengolahan atau smelter.
Lebih lanjut, Sanny menuturkan, investor China saat ini lebih tertarik dengan Kawasan-Kawasan Industri yang berlokasi diluar Jawa, karena mereka membutuhkan pasokan sumber daya alam seperti pertanian, energi, mineral dan kelautan yang lebih besar dalam pembangunan industri pengolahan.
"Kawasan-Kawasan industri di luar Jawa secara notabene memiliki akses yang lebih mudah terhadap sumber daya alam untuk efisiensi biaya produksi, serta ketersediaan lahan yang masih sangat luas," jelasnya.
Adapun, sejumlah industri dari China yang disebut minat untuk relokasi pabrik ke RI yaitu sektor otomotif, elektronik, kimia dan tekstil.