Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Setuju HET MinyaKita Naik hingga Rp2.000/Liter

Kalangan produsen telah menyetujui rencana kenaikan HET MinyaKita hingga Rp2.000/liter.
Produk minyak goreng curah kemasan besutan Kementerian Perdagangan, Minyakita - Dok. Kemendag.
Produk minyak goreng curah kemasan besutan Kementerian Perdagangan, Minyakita - Dok. Kemendag.

Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan produsen telah menyetujui rencana kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita.

Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) sekaligus Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Sahat Sinaga menyebut kenaikan HET MinyaKita Rp1.000 - Rp2.000 per liter masih dianggap wajar.

"HET itu dengan poin saya mau naikkan Rp1.000 atau Rp2.000 saya kira masih relatif aman," ujar Sahat saat ditemui di Kawasan Tendean, Kamis (6/6/2024).

Menurutnya, kenaikan HET MinyaKita relevan dengan harga bahan baku di produsen yang saat ini juga melonjak. Di sisi lain, kata dia, hampir 90% produsen minyak goreng tidak memiliki kebun kelapa sawit sehingga tetap melakukan pembelian bahan baku dari pasar minyak sawit. Adapun, rata-rata harga crude palm oil (CPO) saat ini disebut telah mencapai Rp12.500 per kilogram.

"Setuju [HET naik] karena harga produsen ini kalau bahan bakunya naik tentu yang dijual naik," ucapnya.

Sahat pun mengusulkan agar penyaluran MinyaKita sesuai HET diprioritaskan hanya untuk masyarakat yang membutuhkan. Dengan begitu, alokasi Domestic Market Obligation (DMO) untuk minyak goreng rakyat atau MinyaKita tidak sebesar saat ini yang dipatok 300.000 ton per bulan.

"Nah jadi yang saya sarankan penyalurannya dilakukan oleh badan pemerintah, kan ada distributor pemerintah seperti ID Food, Bulog. Dan Bulog juga tahu siapa aja yang miskin," ucapnya.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberi sinyal harga eceran tertinggi (HET) MinyaKita bakal naik dalam waktu dekat.

Direktur Bahan Pokok dan Barang Penting, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag Bambang Wisnubroto mengatakan, penyesuaian HET MinyaKita itu diperlukan untuk memperlancar distribusi MinyaKita di pasaran.

Menurutnya, berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan antara lembaga terkait pada 29 Mei 2024, para asosiasi produsen minyak kelapa sawit dan minyak goreng sepakat terhadap rencana kenaikan HET MinyaKita tersebut.

"HET ini akan kami segera sesuaikan dalam waktu dekat sehingga diharapkan distribusi akan lebih banyak MinyaKita," ujar Bambang dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah, Selasa (4/6/2024).

Kendati begitu, Bambang mengakui bahwa rencana kenaikan HET MinyaKita itu juga memicu isu keberadaan aksi penimbunan yang dilakukan oleh distributor di sejumlah wilayah. Oleh karena itu, Bambang menegaskan bahwa pihaknya mengimbau kepada seluruh dinas perdagangan di daerah untuk memastikan tidak ada MinyaKita yang ditimbun jelang kenaikan HET.

"Kami mohon bantuan dari dinas di daerah seluruh Indonesia untuk melakukan pengecekan di distributor di wilayah tersebut untuk memastikan tidak ada distributor yang menahan barang [MinyaKita]," ucapnya.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Selasa (28/5/2024), Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengusulkan agar harga eceran tertinggi (HET) Minyakita naik sebesar Rp1.500 per liter, dari sebelumnya Rp14.000 per liter menjadi Rp15.500 per liter.

Menurut Zulhas, HET Minyakita sudah waktunya dinaikkan mengingat pemerintah belum melakukan penyesuaian sejak 2022.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper