Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri ESDM Usul Subsidi Solar Naik hingga Rp3.000 per Liter pada 2025

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengusulkan agar subsidi solar dinaikkan hingga Rp3.000 per liter pada 2025.
Petugas melakukan pengisian BBM disalah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Minggu (3/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Petugas melakukan pengisian BBM disalah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Minggu (3/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan kenaikan subsidi tetap Solar pada tahun 2025.

Usulan tersebut dipaparkan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif saat melakukan rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Komplek Parlemen Senayan, Rabu (5/6/2024).

Arifin mengatakan, saat ini subsidi tetap solar berada di angka Rp1.000/liter dan besarnya kompensasi yang dialokasikan sampai dengan bulan Mei 2024 adalah Rp4.496/liter.

“Dalam RAPBN tahun anggaran 2025, kami mengusulkan subsidi tetap untuk minyak Solar sebesar Rp1.000 – Rp3.000 per liter,” ucap Arifin di DPR, Rabu (5/6/2024).

Arifin menyebut, kenaikan ini perlu dilakukan mengingat harga keekonomian minyak solar mencapai Rp12.100/liter, sedangkan harga jual eceran sebesar Rp6.800/liter. 

Terlebih, kata Arifin, solar masih banyak dipergunakan untuk transportasi darat, transportasi laut, kereta api, usaha perikanan, usaha pertanian, usaha mikro, dan pelayanan umum, sehingga diperlukan upaya menjaga harga jual eceran minyak solar.

Lebih lanjut, Arifin pun meminta adanya dukungan dan pengawasan dari stakeholder terkait guna menjaga subsidi solar bisa tepat sasaran.

“Dalam rangka efisiensi dan agar subsidi minyak solar tepat sasaran, diperlukan dukungan peningkatan peran BPH Migas, PT Pertamina, maupun pemda dalam pengendalian dan pengawasan konsumsi BBM Bersubsidi melalui program digitalisasi dan atau pengawasan di lapangan,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial and Trading PT Pertamina (Persero), meminta pemerintah meninjau kembali alokasi subsidi jenis BBM tertentu (JBT) Solar yang dinilai sudah tidak sesuai dengan harga keekonomian. 

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan bahwa saat ini besaran subsidi Solar yang dialokasikan pemerintah hanya Rp1.000 per liter, sementara harga jual Solar sebesar Rp6.800 per liter.

Riva pun meminta dukungan dari pemerintah khususnya kepada Komisi VII DPR agar pemerintah meninjau ulang subsidi bagi bahan bakar solar. 

“Untuk JBT Solar, kami ingin sampaikan dan permohonan dukungan untuk melakukan peninjauan terhadap angka subsidi, di mana saat ini angka subsidi yang ada di formula besarannya adalah Rp1.000," kata Riva saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Selasa (28/5/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper