Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran bantuan pangan beras atau bansos beras 10 kg resmi diperpanjang hingga akhir tahun. Jatah yang disalurkan berkurang dari tahap-tahap sebelumnya menjadi 2 bulan sekali.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi membeberkan, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui bantuan beras akan kembali digulirkan setelah pembagian tahap 2 berakhir pada Juni 2024. Selanjutnya, Kepala Negara berjanji bakal menggelontorkan bantuan beras sebanyak 10 kilogram setiap dua bulan sekali yaitu pada Agustus, Oktober dan Desember 2024.
Adapun, skema bantuan beras di paruh kedua tahun ini berbeda dari bansos beras di tahap-tahap sebelumnya yang digulirkan sebanyak 10 kilogram per bulan. Apabila dikalkulasi, jatah beras yang diterima nantinya akan berkurang dari yang sebelumnya 10 kilogram per bulan, menjadi 5 kilogram per bulan.
Saat dikonfirmasi, Arief memastikan bahwa bantuan pangan di paruh kedua 2024 akan tetap menyasar pada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM), meskipun diakui bahwa jumlah beras yang diterima berkurang. Dia pun membandingkan dengan penyaluran bansos beras pada 2023 yang baru dimulai di kuartal II/2023.
"Sama seperti tahun 2023 juga tidak full 12 bulan bantuan pangan berasnya," ujar Arief saat dihubungi, Senin (3/6/2024).
Adapun, perubahan skema penyaluran bantuan beras menjadi dua bulan sekali dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi fiskal APBN. Arief pun optimistis bantuan beras tetap akan efektif menahan laju inflasi pangan akibat harga beras.
Baca Juga
"Seperti yang selalu disampaikan Pak Presiden dalam beberapa kesempatan saat cek stok beras di beberapa daerah, kita selalu melihat kondisi fiskal dan APBN kita," ungkap Arief.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan pihaknya akan selalu siap menjalankan mandat menyalurkan bantuan pangan. Meskipun skema penyaluran diubah menjadi dua bulan sekali.
Sebelumnya, Bulog harus menyiapkan beras untuk bantuan pangan sekitar 220.000 ton per bulan atau sekitar 660.000 ton dalam satu tahap atau per tiga bulan. Dengan perubahan skema penyaluran bansos, maka Bulog perlu menyiapkan beras untuk bansos sekitar 220.000 ton per dua bulan sekali.
"Bulog siap melaksanakan arahan Badan Pangan," tutur Bayu saat dikonfirmasi.
Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini menunjukkan bahwa inflasi beras pada Mei 2024 mengalami melemah hingga -3,59% dengan andil terhadap inflasi -0,15%. Melandainya inflasi beras ditopang oleh produksi beras yang melimpah pada periode panen raya yaitu sebanyak 3,38 juta ton pada Maret 2024; 5,31 juta ton pada April 2024; dan 3,58 juta ton pada Mei 2024.
Menyitir Panel Harga Pangan Bapanas, tren harga beras melandai terjadi pada periode puncak panen raya April-Mei 2024. Harga rata-rata beras premium pada April 2024 sebesar Rp15.990 per kilogram telah turun 2,5% secara month-to-month (mtm). Kemudian harga beras pada Mei 2024 sebesar Rp15.560 per kilogram mengalami penurunan 2,6% (mtm).