Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bansos Beras Berlanjut, Jokowi Skemakan Bantuan Setiap 2 Bulan

Presiden Jokowi telah menyetujui kontinuitas program bantuan sosial (bansos) pangan untuk beras pada 2024.
Presiden Jokowi menyerahkan bantuan pangan atau bansos cadangan beras pemerintah (CBP) kepada masyarakat penerima manfaat di Gudang Bulog Meger, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu (31/1/2024).
Presiden Jokowi menyerahkan bantuan pangan atau bansos cadangan beras pemerintah (CBP) kepada masyarakat penerima manfaat di Gudang Bulog Meger, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu (31/1/2024).

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui kontinuitas program bantuan sosial (bansos) pangan untuk beras pada 2024.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan Kepala Negara telah menyetujui bansos beras diteruskan kembali setelah Juni nanti, tepatnya pada Agustus, Oktober, dan Desember pada tahun ini dengan skema pemberian setiap dua bulan sekali

“Alhamdulillah, hari ini Bapak Presiden Jokowi telah memberikan persetujuan keberlanjutan banpang beras untuk terus dikucurkan kepada 22 juta keluarga se-Indonesia, berupa beras kualitas terbaik dari Bulog 10 kilogram per keluarga per 2 bulan. Jadi program pro-rakyat ini di 2024 ini akan berlangsung lagi setelah Juni ini, tepatnya di Agustus, Oktober, dan Desember,” ujarnya lewat rilisnya, Senin (3/5/2024).

Lebih lanjut, Arief mengatakan bahwa melalui pemberian bantuan tersebut telah membuktikan kehadiran dan perhatian pemerintah yang terus menyokong perekonomian 22 juta keluarga. 

“Kalau 22 juta keluarga itu secara individu bisa sampai sekitar 89 juta atau artinya hampir sepertiga rakyat Indonesia yang diberikan beras Bulog yang berkualitas baik dari pemerintah,” sambungnya. 

Menurutnya, keberlanjutan bansos beras ini menjadi penting, terlebih harga pangan secara global mulai menunjukan adanya kenaikan, sehingga semua pihak pun harus mulai bersiap. 

Apalagi, kata Arief di Indonesia program bansos merupakan bentuk kebijakan yang baik bahkan tidak ada negara lain yang memberikan bantuan pangan gratis dalam bentuk beras. 

“Dengan instrumen ini, kita yakin dapat menjaga kondisi perberasan sekaligus inflasi nasional,” pungkasnya.

Lebih lanjut, mulai menggeliatnya harga pangan dunia ditunjukan pada indeks harga pangan yang dirilis Food and Agriculture Organization (FAO) atau The FAO Food Price Index (FFPI) pada awal Mei 2024. 

FFPI April tahun ini tercatat mulai mengalami kenaikan menjadi 119,1 poin dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di 118,8 poin. Sementara FFPI di Januari 2024 tercatat 117,7 poin dan Februari 2024 di 117,4 poin.

Di ranah domestik, dengan adanya program banpang beras terbukti memberi dampak positif pada pengendalian inflasi secara nasional, utamanya beras. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2024, inflasi beras secara bulanan berada cukup tinggi di angka 5,32%. Akan tetapi, tingkat inflasi beras tersebut melemah dengan di Maret 2024 menurun ke 2,06% dan April 2024 tercatat minus 2,72%. 

Terbaru, inflasi beras di Mei 2024 kembali mengalami pelemahan menjadi minus 3,59% dengan andil terhadap inflasi minus 0,15%. Kondisi ini dipengaruhi ketersediaan stok beras yang memadai disebabkan produksi beras dalam negeri 3 bulan terakhir cukup tinggi. Pada Maret 2024, produksi beras tercatat memiliki angka potensi 3,38 juta ton. Kemudian, pada April 2024 angka potensi di 5,31 juta ton dan Mei 2024 di 3,58 juta ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper