Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sinyal bantuan pangan atau bansos beras bakal diperpanjang hingga tahap 3 pada tahun ini.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat memantau pembagian bantuan beras di Gudang Bulog Taba Pingin, Lubuklinggau, Sumatra Selatan, Kamis (30/5).
Jokowi menyebut, untuk melanjutkan bantuan beras hingga ke tahap 3 bakal mempertimbangkan terlebih dahulu kekuatan fiskal dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Namun, dia menyampaikan optimismenya bahwa anggaran akan memadai untuk melanjutkan bantuan beras hingga kuartal III/2024.
Adapun, bantuan beras tahun ini pada awalnya direncanakan hanya sebanyak 2 tahap selama Januari - Juni 2024. Artinya, apabila perpanjangan bantuan beras dilanjut hingga tahap 3, maka periode pembagian beras gratis sebanyak 10 kilogram per bulan itu akan berlangsung hingga September 2024.
"Nanti bulan Juni akan saya umumkan, tapi kelihatannya bisa dilanjutkan. Bapak ibu berdoa bersama ya," ujar Jokowi, dikutip dalam keterangan resmi, Jumat (31/5/2024).
Kepala Negara pun mengeklaim, beras bantuan yang diberikan melalui Bulog itu memiliki kualitas yang lebih bagus daripada yang dirinya makan.
Baca Juga
"Menurut saya berasnya lebih bagus dari yang saya makan. Itu beras yang kita bagikan premium, kalau ada keluhan itu ada yang ngurus namanya Bulog," ucap Jokowi.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut, stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog per 28 Mei 2024 mencapai 1,8 juta ton.
Arief mengaku optimistis stok CBP akan bertambah seiring komitmen Bulog menyerap hasil panen petani di dalam negeri. Adapun, kata Arief, program bantuan beras itu dilalukan dengan menggunakan beras CBP dari penyerapan dalam negeri
"Untuk itu, penguatan stok CBP di saat produksi dalam negeri menjadi atensi utama kami. Ini karena kita ingin di masa depan saat musim kering melanda atau terjadi suatu kondisi pangan global, kita mampu mengatasinya dengan penyaluran CBP untuk membantu masyarakat melalui berbagai program," jelas Arief.
Adapun, data KSA BPS hasil amatan April 2024 menunjukkan produksi beras Januari sampai Juli diproyeksikan dapat mencapai 18,74 juta ton. Dari total itu diestimasikan dapat terjadi surplus produksi terhadap konsumsi di angka sekitar 650 ribu ton.
Pada April 2024, estimasi produksi beras di angka 5,31 juta ton. Kemudian, Mei 2024, produksi diperkirakan dapat berada sampai 3,58 juta ton, dan pada Juni 2024 di 2,01 juta ton serta Juli 2024 di 2,15 juta ton.
Sementara realisasi penyerapan beras produksi dalam negeri oleh Perum Bulog sampai 26 Mei total telah menyentuh 601.000 ton. Ini terdiri atas pengadaan untuk CBP 517.000 ton dan beras komersial 83.000 ton. Sebagai komparasi, realisasi pengadaan beras dalam negeri oleh Bulog pada tahun 2023 total keseluruhan selama setahun berada di angka 1,066 juta ton.
"Estimasi panen beras menurut KSA BPS sampai Mei, masih ada surplus terhadap konsumsi bulanan beras. Jadi ini memang waktunya CBP terus ditambah, sehingga nanti saat musim kemarau, pemerintah leluasa menyalurkan dalam membantu masyarakat," kata Arief.