Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Siapkan Rp17,5 Triliun untuk Bansos Beras dan Daging Ayam

Kemenkeu, yang dipimpin Sri Mulyani, menyiapkan anggaran senilai Rp17,5 triliun untuk belanja bansos beras dan daging ayam.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi menteri Kabinet Indonesia Maju berkunjung ke Lapangan Sepak Bola Klumpit Tingkir, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah, pada Senin (221/1/2024) untuk mengecek bansos atau bantuan pangan. Dok BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi menteri Kabinet Indonesia Maju berkunjung ke Lapangan Sepak Bola Klumpit Tingkir, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah, pada Senin (221/1/2024) untuk mengecek bansos atau bantuan pangan. Dok BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang dipimpin Sri Mulyani Indrawati, menyiapkan anggaran senilai Rp17,5 triliun untuk belanja bantuan sosial (bansos) beras, daging ayam, dan telur untuk periode Januari hingga Juni 2024.  

Direktur Jenderal Anggaran Isa Rachmatarwata mengungkapkan bantuan tersebut diberikan untuk masyarakat kelas bawah penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang mencapai 18,8 juta keluarga. Sementara itu, keluarga yang memiliki balita stunting akan mendapatkan tambahan bantuan berupa daging ayam dan telur. 

Bansos beras, daging ayam, telur ini sampai dengan Juni [2024], ini anggarannya [total] Rp17,5 triliun,” ungkapnya dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (22/2/2024).    

Terkait kelanjutan bantuan untuk paruh kedua tahun ini, Isa menekankan penyaluran bansos akan dilakukan review setelah tiga bulan pertama.  

Selain bansos pangan, pemerintah juga akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) Rawan Pangan untuk tiga bulan pertama pada awal 2024. 

Isa mengaku telah menyiapkan anggaran senilai Rp11,3 triliun untuk bantuan yang merupakan kelanjutan dari BLT El Nino. 

“Anggaran sudah disiapkan dari cadangan belanja bansos yang memang sudah disiapkan setiap tahun-tahun anggaran,” jelasnya. 

Pemerintah pun sejak awal 2024 telah gencar menyalurkan bansos beras 10 kg di seluruh wilayah Indonesia. Meski demikian, penyaluran bansos sempat terhenti sekitar satu minggu pada pekan Pemilu 2024. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jokowi mengungkapkan penyaluran bansos beras 10 kg dilakukan untuk mengatasi kelangkaan stok dan kenaikan harga beras.

Menurutnya, faktor perubahan iklim dan cuaca yang tidak menentu berdampak pada gagal panen. Sehingga produksi yang berkurang menyebabkan komoditas yang menjadi makanan pokok bagi mayoritas masyarakat di Indonesia mengalami kenaikan harga.

“Maka, pemerintah membantu bantuan beras ini agar meringankan ibu dan bapak semuanya. Karena harganya naik tadi,” kata Jokowi saat melakukan Penyerahan Bantuan Pangan Beras Cadangan Pangan Pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gedung Kawasan Pertanian Terpadu Kota Tangerang Selatan, Senin (19/2/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper