Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) membuktikan lewat simulasi pemanfaatan dana Tapera yang menunjukkan pembelian rumah tapak atau rumah susun menjadi lebih hemat angsuran kurang lebih Rp1 juta per bulan.
Untuk diketahui, dalam PP 21/2024 pasal 15 ayat 1 disebutkan besaran simpanan peserta Tapera ditetapkan sebesar 3% dari gaji atau upah yang mencakup 0,5% ditanggung pemberi kerja dan 2,5% ditanggung dari gaji pekerja.
Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho mengatakan pihaknya memperhitungkan jika mengambil rumah harga Rp300 juta, maka Kredit Pemilikan Rumah (KPR) komersial bisa mencapai Rp3,1 juta per bulan. Sedangkan, cicilan KPR Tapera hanya Rp2,1 juta per bulan termasuk tabungan.
"Jadi lebih hemat sekitar Rp1 juta per bulan yang dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga bulanan, ditambah lagi di akhir masa kepesertaan masih akan memperoleh pengembalian tabungan dan hasil pengembangannya," kata Heru, dikutip Sabtu (1/6/2024).
Dalam simulasi pemanfaatan Tapera untuk mengambil KPR Satuan Rumah Susun, Heru mencontohkan pekerja mandiri dengan pendapatan Rp6 juta per bulan mengambil KPR rusun dengan harga Rp300 juta.
Dengan jangka waktu pinjaman 20 tahun dan suku bunga fixed 5% maka angsuran dan tabungan dengan KPR Tapera sebesar Rp2,1 juta per bulan atau lebih hemat Rp1 juta dibandingkan dengan KPR komersial.
Baca Juga
Pasalnya, KPR komersial dengan harga dan tenor yang sama menggunakan suku bunga floating 11% per tahun sehingga cicilan bulanan mencapai Rp3 juta per bulan.
Di sisi lain, iuran Tapera juga akan dikembalikan di masa pensium dengan asumsi penghasilan tetap Rp6 juta per bulan maka akumulasi pokok tabungan sebesar Rp43,2 juta dan imbal hasil Rp19,1 juta (4% per tahun) sehingga total Rp54,7 juta dalam 20 tahun.
Heru menegaskan, dari total pembelian rusun dan tabungan Tapera, setiap peserta akan memperoleh benefit hingga Rp276,8 juta selama masa program tersebut.
Lebih lanjut, dia menerangkan simulasi bagi pekerja mandiri dengan pendapatan Rp4 juta per bulan yang mengambil KPR rumah tapak dengan harga Rp175 juta.
Dengan jangka waktu pinjaman 20 tahun, suku bunga 5% fixed maka angsuran dan tabungannya mencapai Rp1,26 juta per bulan atau lebih hemat sekitar Rp500 per bulan dibandingkan dengan KPR komersial.
Di sisi lain, pengembalian tabungan di masa pensiun dengan asumsi penghasilan tetap Rp4 juta dalam 20 tahun mencapai Rp41,5 juta per bulan. Artinya peserta akan mendapatkan benefit keseluruhan Rp1675 juta di akhir masa kepesertaan.