Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog membeberkan perkembangan serapan jagung di petani di tengah panen raya yang berlangsung.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik, Mokhamad Suyamto menyebut, saat ini pihaknya telah menyerap jagung petani sebanyak 30.000 ton. Gorontalo menjadi salah satu daerah serapan Bulog dengan angka penyerapan tercatat mencapai 9.500 ton.
Adapun penyerapan jagung tersebut dilakukan melalui mekanisme public service obligation (PSO) untuk kebutuhan cadangan pangan pemerintah (CPP) dan penyerapan secara komersial.
"Saat ini penyerapan jagung oleh Bulog sekitar 30.000 ton," ujar Suyamto saat dihubungi, Kamis (30/5/2024).
Ihwal harga pembelian jagung di petani, kata Suyamto, Bulog mengikuti ketentuan harga acuan yang ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk penyerapan melalui mekanis PSO yaitu sebesar Rp5.000 per kilogram untuk jagung dengan kadar air 15%.
"Sementara untuk skema komersial, kami mengikuti harga pasar sesuai kebutuhan penjualan kami," ungkapnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meminta Perum Bulog untuk aktif menyerap jagung di petani seiring pasokan yang melimpah di tengah panen raya.
Amran meminta Perum Bulog agar dapat menyerap jagung petani dengan harga pembelian di atas Rp5.000 per kilogram.
"Kami sudah minta Bulog agar menyerap dengan HPP di atas Rp5.000 per kilogram. Jadi tolong Bulog segera bergerak," ujar Amran dikutip dalam keterangan resmi, Kamis (30/5/2024).
Menurutnya, harga jagung di tingkat petani saat ini telah anjlok ke level Rp3.800 per kilogram imbas panen raya yang berlangsung. Oleh karena itu, Bulog diharap dapat segera membeli jagung petani dengan harga yang lebih tinggi di atas HPP Rp5.000 per kilogram.
"Tolong jangan biarkan petani jalan sendirian," ucapnya.
Menyitir Panel Harga Pangan Bapanas, rata-rata harga rata-rata jagung di tingkat peternak (konsumen) hari ini turun 1,23% menjadi Rp5.600 per kilogram.
Sementara harga jagung pipilan kering di tingkat produsen pada Mei 2024 tercatat sebesar Rp4.360 per kilogram telah anjlok 34,5% dari harga jagung pada Februari 2024 sebesar Rp6.660 per kilogram.
Adapun Bapanas, sebelumnya juga telah menetapkan kebijakan fleksibilitas harga penjualan jagung di tingkat peternak maupun konsumen untuk siasati harga jagung yang anjlok saat panen raya. Kebijakan fleksibilitas harga acuan tersebut berlaku selama 25 April 2024 hingga 31 Mei 2024.
Harga acuan penjualan (HAP) jagung pakan kadar air 15% di tingkat produsen atau petani sebesar Rp5.000 per kilogram, naik Rp800 dari HAP produsen sebelumnya sebesar Rp4.200 per kilogram.
Begitupun dengan harga jagung pakan dengan kadar air 20% di tingkat peternak saat ini naik menjadi Rp4.725 per kilogram, jagung kadar air 25% di petani harganya naik jadi Rp4.450 per kilogram, dan harga jagung dengan kadar air 30% di tingkat petani naik jadi Rp4.200 per kilogram.
Sementara untuk fleksibilitas harga pembelian jagung dengan kadar air 15% di tingkat konsumen atau peternak ditetapkan sebesar Rp5.800 per kilogram atau naik Rp800 dibandingkan harga sebelumnya dipatok Rp5.000 per kilogram.