Bisnis.com, KARAWANG - Perum Bulog melaporkan hingga saat ini telah menyerap sebanyak 18.000 ton jagung dari petani dalam negeri.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyampaikan, jagung yang diserap oleh Perum Bulog paling banyak berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Gorontalo.
“Di tempat lain ada, cuma jumlahnya tidak terlalu banyak, tapi total sudah lebih dari 18.000 ton,” kata Bayu di Sentra Penggilingan Padi Perum Bulog, Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5/2024).
Pemerintah tengah melakukan berbagai upaya untuk menjaga harga jagung di tingkat petani, utamanya di daerah sentra produksi seperti di Bima dan Dompu, NTB.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan, pihaknya telah menggulirkan sejumlah upaya untuk menjaga harga jagung seperti mendorong serapan Bulog hingga sektor privat dan menetapkan kebijakan fleksibilitas harga acuan di tingkat petani maupun tingkat peternak.
Selain itu, Bapanas juga telah berupaya mempercepat distribusi jagung ke wilayah yang tinggi permintaan. Bapanas memproyeksikan panen raya jagung di Dompu dan Bima akan berlangsung hingga Juli 2024.
Baca Juga
“Pada pokoknya itu bagaimana hasil panen jagung petani dapat terserap baik," ujar Arief dalam keterangannya, Jumat (17/5/2024).
Di sisi lain, Bapanas telah menerbitkan kebijakan fleksibilitas harga acuan jagung di tingkat petani maupun peternak mulai 25 April hingga 31 Mei 2024.
Kebijakan ini diambil seiring adanya perubahan ongkos usaha tani jagung dan memberikan kepastian harga bagi petani maupun peternak.
Dalam kebijakan baru, Arief menetapkan harga acuan penjualan (HAP) jagung pakan kadar air 15% di tingkat produsen atau petani sebesar Rp5.000 per kilogram. Angka tersebut naik Rp800 per kilogram dari HAP sebelumnya Rp4.200 per kilogram.
Penyesuaian juga dilakukan pada harga jagung pakan dengan kadar air 20%-30% di tingkat peternak. Saat ini naik harga jagung pakan tersebut naik menjadi Rp4.725 per kilogram, jagung kadar air 25% di petani harganya naik jadi Rp4.450 per kilogram, dan harga jagung dengan kadar air 30% di tingkat petani naik jadi Rp4.200 per kilogram.
Untuk fleksibilitas harga pembelian jagung dengan kadar air 15% di tingkat konsumen atau peternak dipatok sebesar Rp5.800 per kilogram atau naik Rp800 per kilogram dibandingkan harga sebelumnya dipatok Rp5.000 per kilogram.