Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Tembakau Kontraksi Dibanjiri Rokok Ilegal Asing

Kemenperin mengungkap industri hasil tembakau (IHT) mengalami kontraksi mendalam imbas banjirnya rokok ilegal asing.
Kemenperin mengungkap industri hasil tembakau (IHT) mengalami kontraksi mendalam imbas banjirnya rokok ilegal asing. - Bloomberg/Chris Ratcliffe
Kemenperin mengungkap industri hasil tembakau (IHT) mengalami kontraksi mendalam imbas banjirnya rokok ilegal asing. - Bloomberg/Chris Ratcliffe

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap industri hasil tembakau (IHT) mengalami kontraksi mendalam pada indeks kepercayaan industri (IKI) Mei 2024. Biang keroknya yakni produk rokok ilegal asing.

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan IHT menjadi satu-satunya industri yang terkontraksi dengan share PDB 4,2%. Adapun, kontraksi tembakau baru terjadi pada kinerja indeks kepercayaan industri disebabkan karena penurunan komponen pada sisi produksi.

"Kami mendapat informasi bahwa IHT mengurangi tembakaunya karena banyaknya rokok ilegal yang beredar di pasar, terutama dari luar Indonesia. Kami berharap agar peredaran rokok ilegal di tekan terutama yang berdampak terhadap produksi IHT," kata Febri dalam agenda rilis IKI Mei 2024, Kamis (30/5/2024).

Padahal, Febri menyebut indeks kepercayaan industri (IKI) Mei 2024 berada di posisi yang ekspansi, naik 0,20 poin ke level 52,50 dari bulan sebelumnya 52,30. Dari 23 subsektor yang disurvei, 22 subsektor mengalami ekspansi.

Porsi kontribusi PDB dari 22 subsektor tersebut yakni 96,8%. Menurut Febri, hal ini menunjukkan subsektor industri pengolahan nonmigas ini sedang giat. Pihaknya mendorong pengendalian peredaran rokok ilegal.

Di sisi lain, dia menerangkan industri yang mengalami ekspansi setelah mengalami kontraksi panjang yakni industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Febri melihat sektor tersebut sudah mulai banyak menerima pesanan, peningkatan produksi sehingga mendominasi pasar domestik dan ekspor.

"Namun, kami dari Kemenperin bersama asosiasi tekstil dan industri TPT lain akan tetap memantau produk pakaian jadi atau tekstil yang keluar dari pelabuhan yang termasuk pada penumpukan kontainer kemarin," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu ribuan kontainer yang tertahan di pelabuhan utama akibat pembatasan impor melalui Permendag 36/2023, akhirnya dilepaskan setelah revisi Permendag 8/2024 keluar.

"Kami akan memantau bagaimana peredarannya di pasar dan dampaknya terhadap industri TPT. Begitu juga dengan industri yang mengalami relaksasi impor kemarin yang pada Mei masih ekspansif," jelasnya.

Tak hanya tekstil, Febri memastikan Kemenperin akan memantau dampak relaksasi impor terhadap industri tersebut seperti logam, eletkronik, kosmetik, barang galian bukan logam (keramik).

"Kami akan terus memantau seberapa jauh dampak dari pelepasan kontainer terhadap pesanan dan produksi industri tersebut," pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper