Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polemik Tapera, Ketua Kadin Ingatkan Balance antara Pengusaha dan Pekerja

Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasyid mengingatkan balance antara Pengusaha dan Pekerja soal Tapera.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasyid dalam konferensi pers Gotong Royong Sukseskan Program Pemerintahan 2024-2029, Kadin Indonesia Siapkan Usulan Whitepaper Kebijakan Ekonomi” di Jakarta, Rabu (28/5/2024). JIBI/Ahmadi Yahya
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasyid dalam konferensi pers Gotong Royong Sukseskan Program Pemerintahan 2024-2029, Kadin Indonesia Siapkan Usulan Whitepaper Kebijakan Ekonomi” di Jakarta, Rabu (28/5/2024). JIBI/Ahmadi Yahya

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengingatkan harus ada kesinambungan atau balance antara pengusaha dan pekerja soal Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

“Kita harus melihat dengan jeli di sini penting sekali di sini ada namanya kesinambungan balancing antara yang namanya pengusaha dan juga pekerja,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Menurutnya, kebijakan mengenai Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang telah disahkan oleh Presiden Joko Widodo beberapa hari yang lalu tujuannya baik.

Meski demikian, Arsjad menyampaikan kebijakan Tapera harus diperhatikan supaya tidak memberatkan pengusaha dan pekerja.

“Tinggal bagaimana supaya jangan memberatkan pengusaha tapi juga membangun membantu yang namanya pekerja,” ujarnya.

Dia menegaskan gotong royong sangat diperlukan agar semangat antara pengusaha dan pekerja dapat berjalan beriringan. 

“Intinya adalah spirit-nya harus yang balance antara pengusaha dan pekerja utamanya itu. Nah inilah yang kita perlukan kata-kata gotong royong,” ujarnya.

Arsjad juga memberikan contoh gotong royong antara pengusaha dan pekerja di Jepang pada tahun 1970-an membawa Jepang menjadi negara maju.

Arsjad menyampaikan nantinya kebijakan Tapera akan dibahas dalam White Paper yang akan disampaikan kepada pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Nantinya pastinya dong karena bukan apa dalam konteks itu adalah semua policy-policy yang ada tapi penting sekali tadi juga bahwa balance antara pengusaha dan pekerja,” ujarnya.

Menurutnya, pengusaha dan pekerja harus bisa saling mengerti tantangan yang dihadapi dan kebutuhan keduanya sehingga perlu dicari solusinya.

“Pekerja harus mengerti bagaimana tantangan pengusaha, pengusaha juga mesti mengerti apa yang dibutuhkan oleh pekerja nah ini titik ini yang harus kita cari,” ujarnya.

Arsjad juga menyampaikan masalah yang dihadapi soal kebijakan Tapera ini adalah biaya sehingga solusinya harus ditemukan.

“Keberatan adalah masalahnya kan masalah biaya semuanya nah ini yang harus kita lihat balancing ini saya katakan tadi titik temunya harus ada, harus karena apa dua-duanya penting,” ujarnya.

Menurutnya, terdapat perusahaan dengan kondisi keuangan yang sehat dan tidak sehat yang nantinya kebijakan Tapera ini akan memberatkan perusahaan tersebut.

“Jangan sampai beban dan juga harus dilihat enggak semua perusahaan itu sehat, ada perusahaan-perusahaan yang tidak sehat,” ujar Arsjad. (Ahmadi Yahya) 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper