Bisnis.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyiapkan buku putih atau White Paper untuk mendukung program-program ekonomi pemerintah selanjutnya, yaitu Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
White Paper yang sedang disusun itu berisi usulan dan masukan dari dunia usaha mengenai kebijakan ekonomi untuk masa pemerintahan Prabowo-Gibran 2024-2029..
“Kami juga ingin menyampaikan inisiatif sekaligus rencana-rencana Kadin untuk membuat yang namanya White Paper kebijakan ekonomi berisi usulan dan masukan dari dunia usaha untuk menyukseskan pemerintah 2024-2029,” ujar Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid saat konferensi pers, Rabu (29/5/2024).
Arsjad menjelaskan White Paper yang sedang disusun melalui survei dan diskusi yang melibatkan pemangku kebijakan, investor, lembaga riset, hingga pemangku kepentingan.
Menurutnya, White Paper ini juga kami lakukan secara inklusif dan kolaboratif dengan melibatkan seluruh pemangku kebijakan, selain menampung usulan dan masukan dari asosiasi industri di berbagai sektor dan berbagai daerah.
Arsjad menegaskan adanya tiga isu ekonomi strategis yang harus diperhatikan di masa pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan mempengaruhi target untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
Baca Juga
Pertama, optimalisasi sektor-sektor strategis yang dapat mendorong pertumbuhan. Kedua, penguatan kapasitas UMKM nasional.
"Ketiga, peningkatan kesejahteraan kelas menengah,” tulis dalam siaran pers, Rabu (29/5/2024).
Arsjad menyampaikan jika isu tersebut dapat teratasi Visi Indonesia Emas 2045 dapat tercapai dan tentunya melibatkan seluruh orang yang mempunyai kepentingan dengan bersinergi dan gotong royong.
Ketua Kadin Indonesia itu berharap usulan dan masukan yang disusun menjadi bentuk dukungan dalam mewujudkan Asta Cita dan 17 program prioritas Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Semantara itu, Arsjad juga menjelaskan beberapa target utama yang membawa Indonesia menjadi negara maju melalui tercapainya Visi Indonesia Emas 2045.
Menurutnya, visi Indonesia Emas 2045 dirancang untuk membawa Indonesia menjadi negara maju dengan beberapa target utama, antara lain keluar dari jebakan negara kelas menegah serta berpendapatan perkapita yang setara dengan negara maju, pengatasan kemiskinan menuju 0% dan pengurangan ketimpangan.
"Peningkatan kepemimpinan dan pengaruh Indonesia di dunia internasional, peningkatan daya saing sumber daya manusia, serta penurunan intensitas gas rumah kaca menuju net zero emission,” ujarnya. (Ahmadi Yahya)