Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yuan Lesu di Hadapan Dolar AS, Sentuh Rekor Terendah sejak November 2023

Nilai yuan di pasar domestik China jatuh ke level terendah sejak November 2023.
Ilustrasi uang kertas Yuan dan dolar AS. REUTERS/Dado Ruvic
Ilustrasi uang kertas Yuan dan dolar AS. REUTERS/Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai yuan di pasar domestik China jatuh ke level terendah sejak November 2023, karena indikasi bahwa otoritas membiarkan mata uang tersebut melemah terhadap dolar yang kuat.

Yuan domestik turun hingga 7,2485 per dolar. Mata uang ini terus melemah karena Bank Sentral China (PBOC) secara bertahap menurunkan nilai tetap harian ke level yang belum pernah terlihat dalam empat bulan.

Adapun,  kepala ahli strategi FX Asia di Mizuho Bank, Ken Cheung menuturkan bahwa PBOC mungkin akan membiarkan yuan terus melemah. 

“PBOC berfokus pada memperlambat laju depresiasi yuan, dibandingkan mempertahankan level tertentu, dengan latar belakang kondisi nilai dolar yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama,” tuturnya, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (29/5/2024). 

Sebagai catatan, Yuan bersama dengan mata uang regional lainnya menghadapi tekanan meningkat saat dolar pulih dari level terendah satu bulan.

Mata uang dari negeri Paman Sam tersebut mengalami peningkatan karena spekulasi Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama. Kebijakan China dinilai kurang memadai untuk mendukung pasar perumahan yang sedang kesulitan juga membebani sentimen investor.

PBOC terus berjuang untuk menemukan laju pelemahan yuan yang optimal demi pertumbuhan, tanpa memicu kepanikan pasar atau arus keluar modal.

Arus keluar modal yang memburuk, terlihat dari lonjakan pembelian valuta asing oleh perusahaan lokal dan penimbunan dolar oleh eksportir, telah memperburuk tekanan pada mata uang tersebut.

Di lain sisi, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga diketahui memiliki risiko melemah karena kurangnya katalis dalam negeri.

Menurut perkiraan Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi kembali ditutup melemah pada rentang Rp16.080 – Rp16.140 pada perdagangan Rabu hari ini (29/5). 

Adapun, beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan mata uang salah satu ini adalah data indeks harga personal consumption expenditure (PCE) AS yang dirilis pada pekan ini. 

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang yuan pada pukul 09.21 WIB tampak melemah 0,05% terhadap dolar dan berada di level 7,2479. Kemudian, Rupiah juga melemah 0,29% terhadap dolar dan berada pada level 16.153,5.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper