Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong pemerataan dan keberlanjutan pasokan gas di seluruh daerah untuk menopang kegiatan hilirisasi mineral.
Wakil Ketua Umum Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kadin Indonesia Carmelita Hartoto berharap smelter-smelter mineral mendatang dapat mengadopsi gas sebagai sumber energi alternatif yang saat ini masih bertumpu pada batu bara.
“Kadin telah melalukan FGD [focus group discussion] bersama Bappenas untuk melengkapi kajian yang dilakukan. Ke depan kita harap ada satu pemerataan dan keterjaminan pasokan untuk gas bumi,” kata Carmelita saat dihubungi Bisnis, Rabu (29/5/2024).
Ihwal minimnya adopsi gas di smelter saat ini, Carmelita mengatakan, hal itu disebabkan karena kendala pemerataan infrastruktur.
“Ini mesti dipetakan mana daerah yang memiliki pasokan dan jaringan gas yang lebih dan mana wilayah yang masih kurang,” tuturnya.
Sebelumnya, Indonesia Gas Society (IGS) menyarankan pemerintah untuk berhati-hati dalam menetapkan harga gas bumi tertentu (HGBT).
Baca Juga
Alasannya, penetapan harga yang tidak adil bakal berdampak negatif pada rencana investasi PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) untuk pengembangan infrastruktur midsteram gas.
“Jika harga gas ditetapkan rendah, PGN mungkin mengalami keterbatasan sumber daya untuk menginvestasikan dalam pengembangan infrastruktur baru atau pemeliharaan yang diperlukan,” kata Chairman IGS Aris Mulya Azof saat dihubungi, Kamis (18/4/2024).
Di sisi lain, kata Aris, PGN dapat memiliki ruang pembiayaan infrastruktur yang lebih lebar jika harga gas ditetapkan sesuai dengan harga komersial.
“Oleh karena itu, penetapan harga harus dipertimbangkan dengan hati-hati agar mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan bisnis PGN,” kata dia.