Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Targetkan Lifting Migas Naik jadi 760.000 Boepd pada 2025

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengerek proyeksi lifting minyak dan gas (migas) pada 2025 ke level 760.000 barel setara minyak per hari (boepd).
Kapal pengangkut minyak dan gas/dok. website Pertamina EP
Kapal pengangkut minyak dan gas/dok. website Pertamina EP

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengerek proyeksi lifting minyak dan gas (migas) pada 2025 ke level 760.000 barel setara minyak per hari (boepd) atau naik 3% dari target full year 2024 di level 742.000 boepd. 

Direktur Utama PHE Chalid Said Salim mengatakan, lifting migas sampai saat ini atau year to date (ytd) 2024 berada di level 709.000 boepd, lebih rendah dari torehan sepanjang 2023 di kisaran 728.000 boepd. 

“Strategi tetap mempertahankan baseline menjaga keandalan fasilitas dan optimasi dari sumur untuk pertumbuhan produksinya,” kata Chalid saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Jakarta, Selasa (28/5/2024).

Adapun, target lifting minyak tahun depan ditarget mencapai 427.000 barel per hari (bopd) atau naik 2% dari target tahun ini di level 420.000 bopd. 

Sementara realisasi lifting hingga saat ini, masih berkisar 397.000 bopd, lebih rendah dari capaian tahun sebelumnya di angka 415.000 bopd.

Di sisi lain, proyeksi untuk sales gas pada 2025 dikerek ke level 1.935 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). Proyeksi itu naik cukup lebar 4% dari target salur gas tahun ini di level 1.863 MMscfd. 

Kendati demikian, realisasi salur gas year to date masih berkisar 1.805 MMscfd, lebih rendah dari torehan sepanjang 2023 di angka 1.810 MMscfd. 

Chalid mengatakan, perseroan bakal meningkatkan kegiatan pengeboran dan well intervention untuk mengejar target lifting migas yang relatif optimis tahun depan. 

Di sisi lain, dia menggarisbawahi, perseroan turut konsen pada upaya percepatan peralihan dari sumber daya menjadi produksi saat ini. 

Reserves dan resources growth percepatan bagaimana kita berevolusi dari resources ke reserves sampai produksi,” tuturnya. 

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan torehan lifting minyak dan gas kuartal pertama 2024 masih meleset dari target yang ditetapkan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024.  

Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, torehan lifting minyak Januari-Maret 2024 berada di level 563.000 bopd. Capaian itu mengambil porsi 88,5% dari target APBN 2024 yang dipatok di level 635.000 bopd.  

Sementara itu, capaian salur gas kuartal pertama 2024 baru mencapai 5.075 MMscfd. Torehan itu sekitar 87,7% dari target APBN yang ditetapkan sebesar 5.784 MMscfd. 

Arifin meminta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk menjaga raihan lifting migas tahun ini yang kembali melanjutkan tren penyusutan. 

“Tantangan 2024 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Arifin di Kantor Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (5/4/2024). 

Arifin meminta lembaga hulu migas itu untuk mengawal sejumlah proyek strategis nasional untuk segera menghasilkan produk secara optimal dan tepat waktu.  

Di sisi lain, kata dia, terlambatnya proyek onstream sejumlah lapangan migas justru membuat biaya pengembangan makin melebar. Selain, capain lifting yang diamanatkan APBN makin susut. 

 “Kemunduran realisasi proyek akan mengakibatkan target produksi tidak tercapai dan biaya yang tidak tekendali,” tuturnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper