Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat sebanyak 77% alokasi lifting gas atau sebesar 4.109,6 billion british thermal unit per day (BBtud) telah disalurkan untuk industri dalam negeri per Maret 2024.
Kepala Divisi program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro mengatakan, alokasi itu gas untuk industri domestik itu memperlihatkan prioritas penggunaan gas dari salur gas awal tahun ini.
“Intinya SKK Migas berkomitmen untuk memastikan pasokan gas dari hulu untuk kebutuhan nasional aman,” kata Hudi lewat siaran pers, Rabu (8/5/2024).
Berdasarkan data salur gas per Maret 2024, total gas yang berhasil diangkut sebesar 5.367,7 BBtud. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.109,6 BBtud atau sebesar 77% dialokasikan untuk pasar domestik dan kelebihannya sejumlah 1.258,1 BBtud atau sekitar 23% diekspor.
“Hal ini mencerminkan bahwa pasokan gas bumi untuk domestik dipastikan aman,” kata Hudi.
Hudi menambahkan produksi gas melebihi kebutuhan di dalam negeri sehingga dibutuhkan infrastruktur jaringan gas yang andal dan pasar yang memadai karena ke depannya pasokan gas akan terus bertambah.
Baca Juga
Oleh karenanya, Hudi menegaskan bahwa harus ada keterlibatan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri midstream dan hilir. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga ketahanan energi nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Di sisi lain, Hudi mengatakan, produksi gas domestik sudah mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan produksi gas di tahun 2023 yang meningkat 2,2% dibandingkan produksi gas tahun 2022.
Kedepannya, produksi gas akan terus meningkat, hal ini ditunjang dengan telah onstream-nya proyek Tangguh Train 3 dan Jambaran Tiung Biru (JTB).
Kemudian, ada proyek gas besar yang akan onstream seperti Geng North di Kalimantan Timur, Abadi Masela di Maluku, Asap Kido Merah (AKM) di Papua Barat dan proyek lainnya.
Ditambah lagi dengan adanya penemuan-penemuan cadangan gas baru raksasa (giant discovery) seperti di wilayah Andaman, SKK Migas memproyeksikan produksi gas bumi Indonesia akan terus meningkat dimasa mendatang yang sesuai dengan rencana long term plan (LTP).