Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menegaskan raksasa migas Spanyol, Repsol tetap berkomitmen untuk melanjutkan investasi hulu migas di Indonesia.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi Suryodipuro menampik kabar yang seliwer belakangan ihwal kemungkinan Repsol untuk divestasi hak partisipasi atau participating interest (PI) mereka di Blok Corridor dan Blok Sakakemang.
Hudi menuturkan, lembaganya telah memanggil manajemen Repsol Indonesia untuk mengklarifikasi ihwal kabar rencana divestasi dari dua PI tersebut.
“Sampai saat ini mereka masih komitmen terkait dengan rencana investasi di Indonesia, baik yang Sakakemang dan Corridor,” kata Hudi saat ditemui di Jakarta, Selasa (23/4/2024).
Hudi menambahkan, lembaganya mengingatkan Repsol terkait dengan aturan main apabila kontraktor kontrak kerja sama atau KKKS ingin melepas hak pengelolaan mereka terhadap suatu blok.
Misalkan, kata dia, terkait dengan peraturan soal pembukaan data room dan komitmen investasi yang tertuang di dalam rencana pengembangan atau plan of development (PoD) lapangan.
Baca Juga
“Ini kan sudah disetujui kegiatannya, jangan kegiatannya disetujui terus PI-nya dijual,” tuturnya.
Sebelumnya, Repsol Andaman B.V mengembalikan kontrak pengelolaan Blok Andaman III kepada negara setelah tidak memperpanjang tambahan waktu eksplorasi yang berakhir pada Juni 2023 lalu.
Selepas mundur dari Blok Andaman III itu, Repsol berfokus untuk pengembangan lebih lanjut portofolio lain mereka di Blok Sakakemang, Banyuasin, Sumatra Selatan.
“Setelah selesai melakukan semua komitmen dan pengeborannya belum berhasil, maka Repsol tidak memperpanjang lagi TWE eksplorasi. Artinya, Repsol mengembalikan lagi ke negara,” kata Stakeholders Relations Manager Repsol Indonesia Amir Faisal Jindan kepada Bisnis, Senin (17/7/2023).
Kendati demikian, belakangan seliwer kabar ihwal kemungkinan raksasa migas Spanyol itu untuk melakukan divestasi aset mereka di Indonesia.