Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengungkapkan perlunya dana sekitar Rp75 juta untuk membuat Pertamina Shop (Pertashop) bisa menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite.
Adapun, Kepala BPH Migas Erika Retnowati menyampaikan bahwa Pertashop yang ingin dapat menjual jenis BBM khusus penugasan (JBKP) atau Pertalite harus beralih status menjadi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Kompak. Perubahan status tersebut memerlukan dana paling sedikit Rp75 juta.
“Sekitar Rp75 juta-100 juta [untuk mengubah Pertashop]. Memang cukup banyak untuk menjadi SPBU Kompak,” kata Erika saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Senin (27/5/2024).
Erika menyebutkan bahwa pihaknya juga sudah meminimalkan syarat yang diperlukan agar Pertashop tersebut nantinya bisa menjual Pertalite.
“Syarat minimal itu sudah kita minimalkan sebetulnya untuk pengawasan, yang penting nanti untuk diaudit masih bisa kita memenuhi gitu,” ujarnya.
Sementara itu, BPH Migas telah memberikan izin kepada 29 Pertashop untuk dapat menjual Pertalite. Ke-29 Pertashop tersebut, kata Erika, berada tersebar di wilayah Sulawesi.
Baca Juga
“Dari 29 Pertashop yang sudah kita berikan izin itu, baru 10 yang sudah memenuhi persyaratan sarana-prasarana,” kata Erika.
Erika pun menjabarkan 10 Pertashop tersebut sudah layak setelah memiliki persyaratan khusus seperti terdapat digitalisasi dan CCTV di area Pertashop.
Dirinya pun menyampaikan, dari 10 Pertashop yang sudah layak menjual Pertalite ini, hanya satu Pertashop yang sudah menjual Pertalite.
“Ada 1 Pertashop yang menyalurkan Pertalite di akhir bulan Mei ini gitu ya dan itu di Sulawesi,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga telah membuka ruang bagi pengusaha Pertamina Shop atau Pertashop untuk menjual jenis bahan bakar minyak khusus penugasan Pertalite.
Hal tersebut sebagai respons terhadap aspirasi para pengusaha Pertashop yang bisnisnya mengalami tekanan akibat melebarnya disparitas harga BBM jenis Pertalite dengan BBM nonsubsidi Pertamax. Disparitas ini disebut membuat omzet bisnis Pertashop anjlok sehingga banyak bisnis Pertashop merugi dan tutup.
Sebagai lembaga penyalur Pertamina skala kecil, selama ini Pertashop hanya diperbolehkan menjual produk BBM Pertamax dan Dexlite.