Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia berhasil menempati posisi 22 dalam Indeks Kinerja Pariwisata (Travel and Tourism Development Index / TTDI) atau naik 10 peringkat dari sebelumnya di urutan 32. Capaian positif ini diharapkan dapat berlanjut di pemerintahan selanjutnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan, capaian tersebut melampaui target yang dipatok oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yakni peringkat 29.
“Target Menteri kedepan setelah saya ini harus naikin, masuk jadi top 20 syukur-syukur ke depan nanti kita bisa menjadi top 10,” kata Sandi dalam konferensi pers, Senin (27/5/2024).
Mantan Wakil Gubernur Jakarta itu menilai, capaian positif ini menunjukan bahwa kebijakan yang dilaksanakan selama ini lebih tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.
Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) dalam rilis Indeks Kinerja Pariwisata (Travel and Tourism Development Index / TTDI) melaporkan, Amerika Serikat menempati posisi pertama dalam indeks tersebut sedangkan Indonesia menempati urutan ke-22 dari 119 negara yang masuk dalam peringkat ini.
Jika melihat dari sisi kawasan Asia Tenggara saja, Singapura menempati posisi pertama dengan skor 4,76, diikuti Indonesia di posisi kedua dengan skor 4,46, Malaysia 4,28, Thailand 4,12, dan Vietnam 3,96.
Baca Juga
Secara terperinci, Indonesia mendapat skor tertinggi untuk kategori prioritization of travel & tourism dengan skor 6,03, diikuti safety and security 5,77, dan price competitiveness dengan skor 5,44.
Meski menunjukkan capaian yang positif, masih terdapat kategori yang perlu diperbaiki utamanya pada kategori tourist services and infrastructure. WEF mencatat, skor Indonesia untuk kategori ini hanya 1,90, diikuti kategori non-leisure resources 3,06, dan health and hygiene 3,78.
Merespons hal tersebut, Sandi menyebut bahwa pemerintah akan terus meningkatkan pelayanan melalui investasi di sumber daya manusia (SDM) serta menggenjot pembangunan infrastruktur di daerah pariwisata.
“Kalau layanan itu bisa dengan investasi di SDM tapi kalau infrastruktur harus kita bangun infrastrukturnya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Indeks Kinerja Pariwisata mengukur serangkaian faktor dan kebijakan yang memungkinkan pengembangan travel & tourism yang berkelanjutan dan berketahanan.
Mencakup 119 negara, Indeks Kinerja Pariwisata 2024 menambahkan Aljazair, Barbados, Iran, Jamaika, Oma, Uzbekistan, dan Zimbabwe dalam daftar tersebut. Sementara, Cape Verde, Chad, Hong Kong SAR, Lesotho, dan Yaman yang sebelumnya masuk dalam daftar di 2021, kini tidak masuk dalam indeks 2024.