Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Pariwisata RI Ranking 22 Dunia, Pemerintah Diminta Konsisten Genjot Promosi

Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) meminta pemerintah untuk terus menggenjot promosi pariwisata dalam negeri.
WISATAWAN KE LABUAN BAJO Wisatawan menikmati matahari tenggelam di Pantai Waecicu, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (20/8/2023). Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Manggarai Barat, NTT, mencatat sebanyak 80.580 wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo sejak Januari hingga Juli 2023. Dengan rincian wisatawan mancanegara 36.867 orang, wisatawan nusantara 42.411 orang, dan wisatawan lokal 1.302 orang./Bisnis-Himawan L Nugraha
WISATAWAN KE LABUAN BAJO Wisatawan menikmati matahari tenggelam di Pantai Waecicu, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (20/8/2023). Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Manggarai Barat, NTT, mencatat sebanyak 80.580 wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo sejak Januari hingga Juli 2023. Dengan rincian wisatawan mancanegara 36.867 orang, wisatawan nusantara 42.411 orang, dan wisatawan lokal 1.302 orang./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) meminta pemerintah untuk terus menggenjot promosi seiring dengan meningkatnya Indeks Kinerja Pariwisata (Travel and Tourism Development Index/TTDI) dari ranking 32 menjadi peringkat 22 dunia.

Wakil Ketua Asita Budijanto Ardiansjah menyampaikan, kegiatan promosi harus dilakukan secara berkala dan tepat sasaran mengingat kompetitor Indonesia seperti Vietnam dan Thailand juga terus mempromosikan pariwisata di negaranya.

“PR [pekerjaan rumah] yang harus tetap dilakukan tentu saja adalah promosi yang terus menerus dan tepat sasaran,” kata Budi kepada Bisnis, Senin (27/5/2024).

Selain meningkatkan promosi, pemerintah juga perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata, melalui pelatihan kompetensi dan penerapan lapangan kerja.

Seiring dengan meningkatnya Indeks Kinerja Pariwisata, Budi menilai bahwa pariwisata Indonesia saat ini perlahan sudah bergerak ke arah yang benar.

“Perlahan namun pasti menunjukkan kinerja yang membaik apalagi dengan penekanan quality tourism,” ujarnya.

Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) pada 21 Mei 2024 merilis Indeks Kinerja Pariwisata, di mana posisi Indonesia melesat naik 10 peringkat, dari posisi 32 menjadi peringkat 22 dunia. Indonesia tercatat melampaui ranking Malaysia, Thailand, dan Vietnam dalam hal daya saing pariwisata. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Indonesia mampu naik hingga 4,46% dari posisi 32 menjadi 22. 

“Oleh karena itu, jangan pernah feeling inferior ke negara-negara lain tentang pariwisata Indonesia karena kita sudah di posisi 22 besar dunia, jadi kalau kita di ranking dunia ada 119 negara, kita ini sudah papan atas,” kata Sandi melalui keterangan resmi, dikutip Senin (27/5/2024).

Sandi menyebut, data tersebut menunjukkan bahwa pariwisata Indonesia berhasil bangkit dengan mengandalkan anggaran yang efektif dan efisien. Ini juga membuktikan bahwa program dan kebijakan yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.

Mantan Wakil Gubernur Jakarta itu mengharapkan, capaian positif ini dapat berlanjut di pemerintahan mendatang.

“Ini adalah estafet yang nanti kami serahkan kepada menteri yang baru, kemarin ini loncatannya sangat luar biasa, mudah-mudahan kita masih terus bisa memperbaiki peringkat kita,” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper