Bisnis.com, JAKARTA – DAMRI menyiapkan 225 unit bus dan 38 unit truk box untuk menjadi transporasi calon jemaah haji menuju dan dari bandara embarkasi atau debarkasi dalam penyelenggaraan Angkutan Haji 2024 yang bekerja sama dengan para stakeholder.
Corporate Secretary DAMRI Chrystian R. M. Pohan menjelaskan perseroan melayani pelaksanaan embarkasi Angkutan Haji 2024 mulai pada 12 Mei - 10 Juni 2024, sedangkan debarkasi mulai pada 24 Juni - 22 Juli 2024 di 5 wilayah yaitu, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat.
“Dalam pelaksanaannya, DAMRI bekerja sama dengan PT Garuda Indonesia, PT Ayuberga, dan Pemerintah Provinsi di sejumlah wilayah. Diperkirakan, DAMRI akan melayani lebih dari 400.000 calon jemaah haji yang tersebar di beberapa kota,” katanya melalui keterangan resmi, Senin (13/5/2024).
DAMRI mengoperasikan Angkutan Jemaah Haji 2024 di embarkasi dan debarkasi Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Bekasi, Solo, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Lombok, Palembang, Surabaya, Pontianak, Lampung, dan Indramayu. Dia mengaku dalam penyelenggaraan angkutan haji telah menjadi komitmen DAMRI setiap tahunnya. DAMRI memastikan kesiapan armada, fasilitas, dan pelayanan selama proses embarkasi dan debarkasi calon jemaah haji.
"DAMRI pastikan armada dan pramudi dalam keadaan prima dan optimal melalui rangkaian ramp check dan medical check up sehingga seluruh proses embarkasi dan debarkasi dapat berjalan aman, selamat, dan nyaman,"imbuhnya.
DAMRI pun menyediakan sejumlah unit armada dan truk cadangan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya perubahan dalam pelaksanaannya.
Baca Juga
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Muhammad Ali Ramdhani berpesan agar jemaah haji Indonesia harus menjaga stamina dan menjaga tenaga hingga masa wukuf di Arafah. Karena menurut Kang Dhani, begitu ia biasa disapa, wukuf di Arafah adalah puncak ibadah haji.
Dia juga menilai bahwa salah satu permasalahan kesehatan jemaah haji yang utama yaitu kelelahan.
"Terlebih lagi bagi jemaah risiko tinggi dan lanjut usia. Mereka lebih rentan terhadap situasi lingkungan terutama cuaca ekstrem seperti Arab Saudi ini. Energi jemaah haji khususnya kelompok risti ini lebih baik dihemat dan dioptimalkan saat puncak haji," jelas Ali.