Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Perluas Pasar Ikan Tuna hingga Cuan Refraktori

Siasat perluas pasar tuna hingga cuan permintaan pasar refraktori yang dirangkum dalam Top 5 News BisnisIndonesia.id.
Top 5 News. Sumber: Canva.
Top 5 News. Sumber: Canva.

Binsis.com, JAKARTA—Indonesia merupakan produsen tuna terbesar di dunia dengan jumlah produksi sekitar 19,1% dari total pasokan tuna dunia.

Siasat perluas pasar tuna hingga cuan permintaan pasar refraktori yang dirangkum dalam Top 5 News BisnisIndonesia.id edisi Sabtu (4/5/2024).

1. Tiga Siasat Memperluas Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia 2 Mei 2024 menjadi momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan pasar komoditas perikanan tersebut, sekaligus menjaga keberlanjutan populasi perikanan itu.

 "Tuna merupakan salah satu sumber protein hewani terbaik, jadi tentu harus berkelanjutan agar bisa dinikmati oleh generasi saat ini dan masa depan," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Untuk meningkatkan akses pasar komoditas perikanan tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mengambil sejumlah langkah penting.

Pertama, KKP telah menggandeng Marine Stewardship Council (MSC), yaitu organisasi non-pemerintah yang turut mendorong pasar produk seafood berkelanjutan, terutama tuna.

Salah satu poin yang disinergikan adalah sertifikasi MSC untuk memastikan keberlanjutan stok dan dampak ekosistem yang minimum, serta sertifikasi chain of custody (CoC) untuk memastikan dan menelusuri produk bersertifikasi berasal dari sumber perikanan berkelanjutan.

"Sertifikasi CoC bisa dipenuhi unit pengolah ikan (UPI) jika mereka mengimplementasikan STELINA atau sistem ketertelusuran dan logistik ikan nasional," tutur Budi.

Kedua, menegaskan komitmen KKP dalam memasarkan produk tuna berkelanjutan.Seperti saat berpartisipasi dalam Seafood Expo North America (SENA) 2024 di Amerika Serikat dan Seafood Expo Global (SEG) 2024 di Spanyol, produk tuna yang dipamerkan telah tersertifikasi dan mengimplementasikan prinsip ketertelusuran dan keberkelanjutan.

2. Menimbang Prospek Saham Emiten Emas Menanti Dorongan Harga Komoditas

Emiten komoditas logam mulia dinilai masih berpotensi mendongkrak kinerja dari kenaikan harga emas terutama setelah The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga, kendati harga emas sedang mengalami pelemahan.

Harga emas menuju penurunan mingguan berturut-turut, atau menjadi pertama kalinya dalam lebih dari dua bulan di tengah kekhawatiran suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, Jumat (3/5/2024) investor masih menunggu data ketenagakerjaan bulanan AS untuk mendapatkan gambaran kekuatan perekonomian. Sebelumnya, data menunjukan bahwa biaya tenaga kerja melonjak paling tinggi dalam satu tahun akibat peningkatan produktivitas yang melambat. Hal ini kemudian menambah tekanan harga.  

Gubernur Bank Sentral AS atau The Fed Jerome Powell pada Rabu (1/5/2024) berujar bahwa para pengambil kebijakan memerlukan lebih banyak bukti bahwa kenaikan harga mulai mereda sebelum memangkas suku bunga.

Pada Jumat (3/5/2024) harga emas kemudian telah stabil di atas US$2.300 per ounce. Laporan non-farm payroll (NFP) mungkin juga menunjukkan laju kenaikan yang lebih lambat, yang dapat meningkatkan spekulasi mengenai penurunan suku bunga. Kemudian, harga emas telah meningkat 12% pada tahun ini dan terus diperdagangkan mendekati rekor tertinggi.

Harga emas juga telah didukung dari kuatnya pembelian dari bank sentral, permintaan yang kuat di China, dan permintaan aset dana lindung nilai di tengah konflik di Ukraina dan Timur Tengah.

3. Bersolek Bali Jadi Tuan Rumah Diplomasi Air Dunia

Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali pada 18 Mei hingga 25 Mei 2024 dengan tema Water for Shared Prosperity.

Pemerintah Indonesia mengundang 43 duta besar dan 4 organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dalam WWF ke-10.

Keberhasilan Indonesia dalam pemilihan tuan rumah di WWF ke-9 di Dakar, Senegal, pada Maret 2022 menunjukkan pengakuan internasional bahwa Indonesia berkomitmen dalam mengelola forum pertemuan dunia yang kali ini mengangkat isu paling strategis dan mendasar bagi siapa saja, yaitu masalah krisis dan upaya pengelolaan air.

Air menjadi salah satu fokus utama pembangunan Indonesia seiring dengan perubahan iklim yang telah mengubah tatanan kebijakan politik di negara dunia.

Akses air minum adalah hak asasi manusia yang penting untuk kehidupan dan kesehatan manusia. Air minum yang aman dan bersih diperlukan untuk minum, memasak, dan mandi. Sementara itu, air yang tidak aman dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, kolera, dan disentri.

Berdasarkan data dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), pada 2022 ada sekitar 2,2 miliar orang di dunia tidak memiliki akses ke air minum yang aman. Dari jumlah tersebut, sekitar 673 juta orang hidup di Asia Selatan dan 263 juta orang hidup di Afrika Sub-Sahara.

4. Susun Skenario Bank Daerah Hadapi Tekanan Suku Bunga Tinggi

 Bank pembangunan daerah (BPD) menyusun strategi untuk mempertahankan kinerja di tengah kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate ke level 6,25%.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan, laba BPD menyentuh Rp2,28 triliun pada Februari 2024, susut tipis 2,02% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya Rp2,32 triliun.  

Akan tetapi, dari segi intermediasi, BPD telah menyalurkan kredit Rp606,68 triliun pada 2023, tumbuh 7,79% dari periode sebelumnya Rp562,85 triliun pada 2022. Aset BPD pun naik 5,02% menjadi Rp985,42 triliun pada 2023 dari sebelumnya Rp938.29 triliun pada 2022.

Seiring dengan kenaikan kredit, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) kelompok BPD pun naik tipis 15 bps ke level 2,41% dari sebelumnya 2,26%. Capaian BPD ini berlawanan arah apabila dibandingkan secara industri, di mana NPL bank umum mengalami penurunan 23 bps menjadi 2,35% per Februari 2024 dari 2,58% pada periode tahun lalu.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan bakal terjadi perlambatan atas pertumbuhan kinerja BPD.“Karena ada beban cost of fund yang cukup lumayan. Satu sisi mereka [BPD] harus mengubah strategi, apalagi usai The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga acuan AS di kisaran target 5,25% - 5,5%" ujarnya pada Bisnis, dikutip Jumat (3/5/2024).

5. Menangkap Cuan Permintaan Pasar Refraktori

Prospek pasar refraktori semakin cerah dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan meningkatnya permintaan dari berbagai sektor industri, seperti industri smelter, industri besi dan baja, industri petrokimia, hingga industri migas.

Refraktori adalah bahan tahan api yang digunakan pada berbagai tungku industri, smelter, kiln, reaktor, incinerator, dan sebagainya yang terkena suhu yang tinggi. Di Indonesia, berdasarkan penelitian dari 6wresearch.com, pasar refraktori pada 2021 telah bertumbuh signifikan 78,34%.

Berbagai proses manufaktur itu membutuhkan material tahan api sebagai pelapis peralatan produksi. Namun, kebutuhan material refraktori di pasar domestik yang meningkat itu masih didominasi produk impor, terutama dari China, Korea Selatan, Thailand, Australia, dan Jepang.

Hal itu tergambarkan dari nilai impor produk refraktori pada 2021 sebesar US$204,63 juta, sedangkan pada 2017 sebesar US$151,06 juta.

Direktur Utama PT Benteng Api Technic (BAT Refractories) Ridwan mengatakan bahwa potensi kebutuhan produk refraktori dan insulasi akan terus meningkat seiring dengan kebijakan pemerintah terkait pembatasan ekspor bahan baku mineral yang memacu munculnya berbagai industri smelter, seperti nickel smelter, alumina smelter, cooper smelter dan industri penunjang lainnya.

Pembangunan proyek IKN juga akan meningkatkan kebutuhan Besi dan Baja di Indonesia yang sangat besar sehingga akan meningkatkan kebutuhan Refraktori pada berbagai Industri pengolahan besi dan baja.

Melihat data-data itu, Ridwan menyatakan, permintaan produk refraktori dan insulasi di Indonesia ke depan akan semakin besar, sedangkan perusahaan lokal yang bergerak di bidang tersebut masih relatif sedikit.

"Sejalan dengan itu, BAT Refractories akan terus mengembangkan berbagai fasilitas dan berbagai sumber daya perusahaan untuk terus meningkatkan kapasitas, kualitas dan daya saing produk dan jasanya," kata Ridwan dalam keterangan resmi, dikutip pada Kamis (2/5/2024).

Dengan demikian, bisa mengambil alih pasar refraktori nasional yang masih didominasi oleh produk impor, dan lebih luas lagi untuk merambah ke pasar internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : BisnisIndonesia.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper