Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Pandjaitan tengah mengupayakan pembukaan rute ekspor baru Medan-Ningbo, China. Hal ini dilakukan agar Indonesia ke depannya tidak hanya menjadi feeder lalu lintas pelayaran ke Singapura.
Hal ini merupakan salah satu hasil dalam pertemuan Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama keempat Indonesia-China (HDCM) dengan Menteri Luar Negeri Wang Yi di Labuan Bajo, pada 19 April 2024 lalu.
"Kita tidak mau cuma jadi feeder ke Singapura. Kita harus bisa ekspor dari Indonesia secara langsung,” kata Luhut dikutip dari akun Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan, Selasa (23/4/2024).
Salah satu rute pelayaran yang tengah diupayakan untuk dibuka adalah Medan-Ningbo, China. Luhut menuturkan, dirinya telah berkoordinasi dengan Yi terkait pembukaan rute baru tersebut.
Dia menjelaskan, dengan adanya rute ini, nantinya kontainer dapat dikirim langsung dari Pelabuhan Kuala Tanjung, Medan menuju Ningbo.
“Ningbo jadi salah satu partner yang kita akan mainkan. Sehingga nanti di (Pelabuhan) Kuala Tanjung bisa langsung ekspor dan mengirim kontainer ke luar negeri," kata Luhut.
Baca Juga
Luhut mengatakan, pembukaan rute pelayaran langsung Medan-Ningbo ini dapat menunjukkan kemandirian Indonesia dan mengurangi ketergantungan sebagai feeder ke Singapura.
Lebih lanjut, Luhut juga menagih janji investasi China di Kalimantan Utara (Kaltara) terkait proyek petrokimia. Dia menuturkan, pihak China saat ini berencana untuk mengajak negara lain untuk ikut berinvestasi dalam proyek tersebut.
Luhut pun menyambut positif usulan dari China tersebut, Pasalnya, dia juga menerima minat investor dari Arab Saudi saat bertemu dengan Perdana Menteri Mohammed bin Salman (MBS),
"Saya bilang, menarik sekali (rencana China), karena saya pernah bicara dengan Mohammed Bin Salman waktu bertemu beliau di Saudi dan bilang ingin masuk ke Kaltara. Wang Yi juga bilang, kalau Saudi mau, UEA (Uni Emirat Arab) mau kenapa tidak," tuturnya.
Seiring dengan hal tersebut, Luhut berjanji akan segera berdiskusi dengan para calon investor di Abu Dhabi, UEA dan Arab Saudi terkait kelanjutan investasi ke Kalimantan Utara. Dia menuturkan, kedua negara dapat ikut serta menanamkan modalnya dengan China melalui Indonesia Investment Authority (INA).