Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Nonmigas RI Maret 2024 Anjlok 5,34%, BPS Ungkap Sebabnya

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor nonmigas Indonesia pada Maret 2024 mencapai US$14,63 miliar atau mengalami penurunan 5,34% secara bulanan
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor nonmigas Indonesia pada Maret 2024 mengalami penurunan, baik secara bulanan maupun tahunan. Pertumbuhan laju impor nonmigas ditopang tiga komoditas utama. 

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, tiga komoditas utama yang diimpor Indonesia pada Maret 2024, yaitu mesin/peralatan mekanis, mesin/perlengkapan elektrik, serta serealia. 

"Pada Maret 2024, nilai impor ketiga komoditas tersebut memberikan share sekitar 37,18% terhadap total impor nonmigas," kata Amalia dalam rilis BPS, Senin (22/4/2024). 

Adapun, nilai impor nonmigas pada bulan lalu sebesar US$14,63 miliar atau mengalami penurunan sebesar 5,34% secara bulanan. Sementara itu, secara tahunan, nilai impor nonmigas turun 16,72%. 

Penurunan impor nonmigas dipengaruhi oleh melemahnya laju impor mesin dan peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84), plastik dan barang dari plastik (HS 39), serta kendaraan dan bagiannya (HS 87). 

Amalia menjelaskan, impor mesin/peralatan mekanis mengalami penurunan secara bulanan sebesar 17,18% menjadi US$2,28 miliar atau turun dibandingkan bulan sebelumnya US$2,75 miliar. Secara tahunan, nilainya turun 13,90% dibandingkan Maret 2023 yang nilainya sebesar US$2,65 miliar.  

"Secara bulanan nilai impor mesin peralatan mekanis turun sebesar US$473 juta dan volumenya turun 113.800 ton. Sementara mesin perlengkapan elektrik dan serealia mengalami peningkatan," tuturnya. 

Adapun, impor mesin/perlengkapan elektrik naik 1,32% secara bulanan senilai US$2,28 miliar, lebih rendah dari bulan sebelumnya US$2,25 miliar, sedangkan secara tahunan turun 11,08% yang saat itu senilai US$2,56 miliar. 

"Nilai impor mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya naik US$29,4 juta, namun secara volume mengalami penurunan," jelasnya. 

Di sisi lain, impor serealia naik secara bulanan 25,97% dengan nilai US$0,88 miliar, lebih tinggi dari bulan sebelumnya US$0,70 miliar. Secara tahunan, nilai impor serealia naik 144,02% dari tahun lalu US$0,36 miliar. 

"Secara tahunan hanya serealia yang mengalami peningkatan, untuk serealia mengalami peningkatan, baik dari sisi nilai yaitu sebesar US$182,2 juta dan volumenya meningkat sebesar 491.001 ton," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper