Bisnis.com, JAKARTA – Pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming memiliki tugas penting di tahun pertama pemerintahannya atau pada 2025 dengan target pertumbuhan ekonomi di rentang 5,3%-5,6%.
Deputi bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar mengungkapkan sejumlah Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025, di mana target pemerintah yang lebih tinggi tersebut sebagai upaya untuk menuju Indonesia Maju 2045.
Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah yang nantinya menjabat perlu merealisasikan investasi (PMTB) hingga Rp7.400 triliun agar mampu mewujudkan target pertumbuhan ekonomi tersebut.
“Untuk kita bisa mencapai pertumbuhan 5,3% sampai 5,6% dibutuhkan investasi sebesar Rp7.329 triliun - Rp7.400 triliun,” ungkapnya dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus) 2024, Kamis (18/4/2024).
Tugas lainnya bagi pemerintah baru kelak, Amalia menuturkan pertumbuhan ekonomi tersebut hanya dapat tercapai jika masing-masing provinsi yang ada di Indonesia memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Di mana kawasan Timur Indonesia harus tumbuh lebih cepat dari kawasan Barat Indonesia untuk meningkatkan kontribusinya terhadap ekonomi.
Baca Juga
Dalam rencana awal untuk 2025 ini, Amalia menyebutkan Pulau Sulawesi akanmenjadi motor penggerak ekonomi di kawasan Timur tersebut, utamanya industri logam dan komoditas alam.
“Maluku difokuskan pada hilirisasi, industri pertambangan, dan juga pengembangan kawasan terintegrasi perkebunan dan perikanan,” ungkap Amalia.
Untuk membiaya rencana kerja ini, akan dilakukan pemanfaatan berbagai sumber pendanaan belanja K/L, belanja non K/L, transfer ke daerah, maupun swasta, dan BUMN.
Bukan hanya target pertumbuhan ekonomi, Bappenas juga telah merancang sederet sasaran pembangunan pada 2025 mulai dari tingkat kemiskinan hingga nilai tukar nelayan.
Berikut sasaran dan target indikator pembangunan tahun 2025:
-Pertumbuhan ekonomi antara 5,3%-5,6%
-Tingkat kemiskinan 7% - 8%
-Tingkat pengangguran terbuka 4,5%-5%
-Rasio Gini 0,379-0,382
-Indeks modal manusia (Human Capital Index) 0,56
-Penurunan intensitas emisi gas rumah kaca 38,6%
-Indikator nilai tukar petani 113-115
-Nilai tukar nelayan 104-105
Visi Misi Prabowo – Gibran jadi Prioritas
Meski memiliki sejumlah tugas terhadap target-target tersebut, petahana secara kompak dan tegas menyampaikan akan memprioritaskan visi misi dan program pasangan presiden terpilih dalam RKP 2025 yang kini mulai di susun.
“Ketika menyusun RKP dan pokok-pokok kebijakan fiskal, memperhatikan dengan saksama di tingkat pusat apa yang menjadi arah kebijakan dan program-program presiden terpilih 2024-2029,” ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.
Rencana kerja nantinya akan selesai pada Juni tahun ini karena akan menjadi pedoman dalam penyusunan rancangan APBN 2025 yang akan dijalankan pemerintahan baru.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa pun menekankan rencana ini dibuat dengan memprioritaskan program presiden terpilih.
“Alasan presiden untuk RKP TA 2025 dan juga untuk kebijakan fiskal yang akan datang adalah kedua hal tersebut dioptimalkan agar menjadi jembatan untuk menjaga kesinambungan pembangunan dan mengakomodasi atau memprioritaskan program-program presiden terpilih hasil pemilihan umum presiden 2024,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, pasangan Prabowo-Gibran memiliki sederet visi misi dan program yang diusung.
Di mana terdapat 8 Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), mulai dari makan siang dan susu gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, meningkatkan produktivitas lahan, membangun sekolah unggul dan renovasi sekolah, menambahkan program kesejahteraan sosial, menaikkan gaji ASN, melanjutkan BLT, serta membentuk Badan Penerimaan Negara (BPN).
Hingga saat ini, pemerintah masih belum menyampaikan program mana yang akan menjadi prioritas dalam RKP 2025.