Bisnis.com, JAKARTA — China Shenhua Energy Co. berencana memangkas belanja modal untuk unit bisnis batu bara.
Dilansir dari Bloomberg Sabtu (30/3/2024), China Shenhua dilaporkan akan menurunkan capital expenditure (capex) di lini bisnis batu bara. Sebagai gantinya, produsen emas hitam raksasa asal Negeri Panda itu menggenjot pendanaan untuk pembangkit listrik baru dan fasilitas pengolahan kimia.
Secara terperinci, anggaran untuk divisi batu bara yang menjalankan bisnis penjualan dan pertambangan, akan turun dari 18,9 miliar yuan menjadi 9,8 miliar yuan tahun ini. Keputusan itu diambil setelah penurunan harga emas hitam yang berimbas terhadap kinerja laba bersih perseroan.
Bloomberg melaporkan laba bersih China Shenhua turun 11% secara pada 2023 yang sebagian besar disebabkan oleh melemahnya harga batu bara. Sebaliknya, keuntungan dari pembangkit listrik tumbuh 34% secara year-on-year (yoy) 2023.
“Kami melihat harga batu bara spot berada dalam tekanan yang lebih besar,” ujar Chief Financial Officer China Shenhua Song Jinggang.
Adapun, total anggaran capex yang disiapkan oleh China Shenhua mencapai 36,8 miliar yuan pada 2023. Jumlah itu turun dari 42 miliar yuan periode tahun lalu.
Baca Juga
Lebih lanjut, pengeluaran untuk pembangkit listrik akan naik 8% menjadi 17 miliar yuan. Dana itu untuk menambah kapasitas pembangkit listrik batu bara sebesar 7 gigawatt (gw).
Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip Kamis (28/3), harga batu bara berjangka kontrak April 2024 di ICE Newcastle pada perdagangan Rabu (27/3) menguat 2,02% atau 2,60 poin ke level 131,10 per metrik ton.
Kemudian, kontrak pengiriman untuk Mei 2024 juga mengalami kenaikan sebesar 2,28% atau 2,95 poin ke level US$132,10 per metrik ton.