Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Makin Anjlok, Pengusaha Tambang Terancam Boncos

APBI menyebut harga batu bara acuan yang makin anjlok sejak tahun lalu membuat arus kas pengusaha terdampak.
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menyebut arus kas pengusaha berisiko terganggu akibat harga batu bara yang makin anjlok pada Maret 2024.

Berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 61.K/MB.01/MEM.B/2024 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan Untuk Bulan Maret 2024 yang ditetapkan pada 20 Maret 2024.

HBA untuk batu bara kalori tinggi dalam kesetaraan nilai kalor 6.322 kcal/kg GAR pada Maret 2024 turun ke level US$109,77 per ton, dari sebelumnya US$124,95 per ton pada Februari 2024.

Direktur Eksekutif APBI, Hendra Sinadia mengatakan bahwa tren harga batu bara yang kembali anjlok sudah terjadi sejak tahun lalu yang diakibatkan karena kondisi pasar yang oversupply atau pasokan melebihi permintaan.

Adanya oversupply ini, kata Hendra dikarenakan output produksi domestik negara negara pengimpor batu bara seperti India dan China berada dalam rekor tertinggi mereka. Meski, demand ekspor meningkat tetapi pasokan melebihi permintaan.

“Di 2024 tren tersebut masih berlanjut, apalagi pemerintah [ESDM] baru mengumumkan rencana produksi 2024 yang jumlahnya di atas 900 juta. Kondisi tersebut akan mempengaruhi sentimen di pasar dan akan menekan harga ditengah situasi oversupply,” kata Hendra saat dihubungi, Rabu (27/3/2024).

Dengan munculnya kembali tren tersebut, Hendra menyampaikan bahwa akan ada dampak yang dirasakan oleh para pelaku usaha, salah satunya adalah tantangan dalam mengelola arus kas.

Sebab, Hendra menyebut, saat ini pelaku usaha harus menempatkan Devisa Hasil Ekspor (DHE) sebesar 30% di bank nasional dalam kurun waktu 3 bulan.

Lebih lanjut, terkait tren harga yang kembali turun, Hendra menuturkan bahwa dirinya tidak bisa memprediksi apakah turunnya harga ini akan berlangsung setiap bulannya.

Namun, dirinya mengharapkan harga acuan untuk batu bara kembali lebih membaik dibandingkan dengan harha bulan ini.

“Saya tidak bisa memastikan apakah turun terus. Kalau pengusaha ditanya ya harapannya harga akan membaik,” ujarnya.

Adapun, berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 61.K/MB.01/MEM.B/2024 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan Untuk Bulan Maret 2024 yang ditetapkan pada 20 Maret 2024.   

HBA untuk batu bara kalori tinggi dalam kesetaraan nilai kalor 6.322 kcal/kg GAR pada Maret 2024 turun ke level US$109,77 per ton, dari sebelumnya US$124,95 per ton pada Februari 2024.

Selanjutnya, HBA dengan kalor 5.300 kcal/kg GAR ditetapkan senilai US$88,77 per ton, lebih tinggi dari acuan bulan sebelumnya di level US$87,65 per ton.

Untuk HBA batu bara dengan kesetaraan nilai kalor 4.100 kcal/kg GAR berada di level US$56,83 per ton, nilai ini turun dari acuan sebelumnya di level US$57,86 per ton.

Kemudian, HBA batu bara dengan kesetaraan nilai kalor 3.400 kcal/kg GAR berada di level US$37,60 per ton, lebih tinggi dari HBA bulan sebelumnya di angka US$37,54 per ton. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukman Nur Hakim
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper