Bisnis.com, JAKARTA – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni P. Joewono mengatakan bahwa tingkat inflasi umum di dalam negeri masih terkendali, terutama ditopang oleh laju inflasi inti yang rendah.
Tercatat, tingkat inflasi pada Februari 2024 sebesar 2,75% secara tahunan, di mana inflasi inti tercatat sebesar 1,68% dan inflasi harga yang diatur pemerintah (administered prices) sebesar 1,67%.
Di sisi lain, Doni menyoroti tingkat inflasi harga bergejolak atau volatile food yang masih mengalami peningkatan. Per Februari 2024, inflasi volatile food tercatat sebesar 8,47%.
“Ini juga akibat dampak fenomena El Nino, faktor musiman, dan pergeseran musim tanam yang terutama terjadi pada komoditas beras dan cabe merah” katanya dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2024 Wilayah Kalimantan, Rabu (27/3/2024).
Doni mengatakan sejumlah tantangan, terutama menjelang Ramadan perlu terus diantisipasi dalam rangka mengendalikan harga pangan.
Tantangan tersebut baik dari sisi pasokan, distribusi, kondisi curah hujan yang tinggi, maupun pemenuhan pasokan komoditas pangan impor agar tidak memberikan tekanan terhadap inflasi lebih lanjut.
Baca Juga
“Kita perlu bekerja lebih keras lagi dalam mengawal inflasi pangan di tahun 2024, termasuk pada periode Hari Besar Keagamaan nasional [HBKN] guna memastikan tersedianya pasokan dan keterjangkauan harga,” jelasnya.
Dalam acara GNPIP di Kalimantan tersebut, BI bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan meluncurkan berbagai program pengendalian harga untuk memperkuat stabilitas harga dan ketahanan pangan nasional.
Pertama, yaitu program pembentukan Toko Penyeimbang guna memantau pergerakan harga utamanya bahan pangan strategis di pasar-pasar daerah Kaltim.
Kedua, program Ulama Peduli Inflasi berupa edukasi belanja dan berjualan secara bijak khususnya selama bulan Ramadan dan Idulfitri melalui media dakwah kepada masyarakat luas.
Ketiga, optimalisasi peran BUMD se-Kalimantan sebagai stabilisator harga dan penguatan rantai pasok komoditas pangan wilayah Kalimantan.
“Dengan implementasi berbagai kebijakan dan penguatan sinergi, Bank Indonesia meyakini bahwa inflasi IHK 2024 tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5%±1%,” jelas Doni.