Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$5,7 miliar atau setara dengan Rp90,34 triliun (asumsi kurs Rp15.850 per dolar AS) pada rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) tahun ini.
Kendati kegiatan pengeboran sumur pengembangan dan eksplorasi ditargetkan makin agresif, porsi anggaran untuk merger dan akuisisi PHE tercatat turun 13,3% ke level US$1,3 miliar setara dengan Rp20,60 triliun tahun ini.
Seperti diketahui, anggaran merger dan akuisisi pada RKAP 2023 ditetapkan di level 1,5 miliar atau Rp23,77 triliun.
“Sekitar US$1,3 miliar untuk merger dan akuisisi, lainnya untuk operasi di domestik dan luar negeri,” kata Direktur Utama PHE Chalid Said Salim saat ditemui di DPR, Jakarta, Rabu (27/3/2024).
PHE menargetkan lifting migas tahun 2024 berada di sekitaran 742.000 barel setara minyak per hari (MBOEPD), naik 14 MBOEPD dari realisasi tahun sebelumnya yang berada di level 728 MBOEPD.
Chalid mengatakan target itu relatif lebih tinggi dari realisasi sebelumnya yang dipacu dengan kegiatan pengeboran eksplorasi dan pengembangan tahun ini.
“Eksplorasi kita di daerah timur ini cukup agresif, ada temuan kita di Sulawesi cukup strategis kami mengejar tambahan lifting,” kata Chalid.
Lewat target itu, PHE memperkirakan lifting minyak tahun ini bisa dipacu ke level 420 ribu barel setara minyak per hari (BOPD), naik dari realisasi tahun sebelumnya di level 415 BOPD.
Di sisi lain, target salur gas tahun ini diproyeksikan dapat menembus di level 1.863 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd), lebih tinggi dari torehan sepanjang 2023 di angka 1.810 MMscfd.
“Untuk pertumbuhan produksi tadi sudah terlihat di dalam kegiatan tambahan pengeboran sumur eksploitasi dan peningkatan well intervention, untuk meningkatkan produksi dan cadangan kita,” kata dia.
Rencananya, PHE bakal melakukan kegiatan pengeboran sebanyak 768 unit tahun ini, di mana 739 untuk sumur pengembangan dan sisanya sumur eksplorasi.
Kegiatan pengeboran itu relatif lebih rendah dari realisasi tahun sebelumnya dengan 793 kegiatan, dengan perincian 776 sumur pengembangan dan sisanya 17 kegiatan untuk eksplorasi.
Di sisi lain, pekerjaan workover sumur sebanyak 891 kegiatan dan WI/WS sebanyak 31.938 kegiatan pada rencana kerja tahun ini.
Adapun, kegiatan seismik tahun ini naik dua kali lipat dari realisasi tahun sebelumnya dari 1.512 kilometer persegi menjadi 3.118 kilometer persegi. Perinciannya, seismik 3D sepanjang 2.021 kilometer persegi dan seismik 2D sepanjang 1.097 kilometer.
“Seismik 3D itu tersebar ya, ada di Sumatera dan Jawa, mungkin ada sebagian yang di Sulawesi yang mengarah ke offshore,” kata dia.