Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEO Boeing Dave Calhoun Mundur, Imbas Isu Keselamatan Pesawat

CEO Boeing, Dave Calhoun mundur di tengah terpaan isu keselamatan pesawat.
Logo Boeing/Reuters
Logo Boeing/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – CEO Boeing, Dave Calhoun akan mengundurkan diri dari jabatannya pada akhir 2024 di tengah beragam masalah yang membayangi pesawat-pesawat buatan pabrikan asal AS ini, terutama pada jenis 737 MAX.

Mengutip pemberitaan Reuters pada Selasa (26/3/2024), Chairperson Boeing, Larry Kellner serta Kepala Bisnis Pesawat Komersial Boeing, Stan Deal, juga akan meninggalkan posisinya masing-masing.

COO Stephanie Pope ditunjuk untuk menggantikan posisi Deal mulai Senin (25/3/2024) waktu setempat. Sementara itu, Steve Mollenkopf mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Kellner.

“Saya memberi tahu kepada Boeing bahwa pada akhir tahun ini saya berencana pensiun,” kata Calhoun dikutip dari Reuters, Selasa (26/3/2024).

Terlepasnya jendela darurat pesawat 737 MAX milik maskapai Alaska Airlines saat penerbangan menjadi insiden terbaru yang semakin menggoyahkan kepercayaan industri aviasi terhadap Boeing. Kejadian ini juga menghambat kemampuan Boeing untuk menggenjot produksi pesawatnya.

Calhoun resmi menjabat sebagai CEO setelah insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dan Ethiopian Airlines pada 2018-2019 lalu yang menewaskan total hampir 350 orang.

Pascainsiden Alaska Airlines, regulator penerbangan AS atau The Federal Aviation Administration (FAA) membatasi produksi pesawat Boeing menjadi 38 unit per bulannya. Namun, CFO Boeing Brian West mengatakan perusahaan belum mencapai batasan produksi tersebut dan mengeluarkan dana lebih besar dari perkiraan pada kuartal ini.

Pekan lalu, sejumlah pimpinan maskapai AS bertemu dengan para petinggi Boeing tanpa Calhoun untuk mengemukakan rasa frustrasinya terkait insiden Alaska Airlines dan penanganan yang dilakukan perusahaan.

Sebelumnya, audit yang dilakukan FAA menemukan pesawat jenis 737 MAX keluaran Boeing gagal pada 33 dari total 89 pengujian dalam proses produksinya. 

Adapun, pesawat Boeing MAX disebut merupakan pesawat dengan penjualan terlaris yang telah memecahkan rekor perusahaan dengan sebanyak 4.339 pesanan. 

Mengutip pemberitaan Reuters, Selasa (12/3/2024), dalam laporan FAA, Boeing gagal dalam pengujian komponen panel bernama door plug. Komponen yang sama menjadi penyebab salah satu pesawat maskapai Alaska Airlines mendarat darurat pada Januari 2024.

Laporan tersebut juga menyebut produsen badan pesawat (fuselage) untuk seri MAX, Spirit AeroSystems hanya lolos pada 6 dari total 13 audit yang ada, sementara 7 lainnya gagal.

Audit yang sama pada Spirit Aerosystems juga menemukan ada 5 masalah pada komponen door plug. FAA juga menyebut Spirit Aerosystems gagal pada proses pengujian pemasangan komponen tersebut. 

“Pengujian atau audit lain pada Spirit Aerosystems yang gagal adalah terkait pintu kargo dan juga pemasangan jendela kokpit,” demikian kutipan laporan tersebut dari Reuters.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper